Tiga

13.7K 839 7
                                    

"KIM SEOKJIN!!! KIM SEOKJIN!! YAAA OPPAAAA!!," ratusan penggemar menyambut kehadiran seorang pria bermarga Kim tersebut.

Kim Seokjin. Pria berambut hitam legam itu melambai-lambaikan tangannya dan tersenyum lebar ke para penggemarnya.

Ya. Pria itu kini berprofesi sebagai aktor terkenal dan bibit unggul ketenaran dari setiap iklan yang ia jalani.

Ponsel pria itu bergetar di saku jaketnya. Ia kemudian meraihnya dan melirik sekilas pesan yang terpampang jelas dilayar ponselnya.

Yoora❤
Maaf Oppa, aku tidak bisa menemuimu.
Penggemarmu sangatlah banyak
Mari bertemu dilain kesempatan♡

Seokjin seketika kecewa. Senyuman yang terpampang jelas diwajahnya kini, melebur layaknya besi yang dipanaskan.

Baiklah, aku mengerti

Balasnya singkat, kemudian berjalan santai kearah mobil van yang biasa ia tumpangi ketika berada di Korea.

Yoora POV
"Kau mengerti? Aku tak kan menemuimu malam ini juga!" Bentakku pada seseorang di seberang sana.

"Hei, apa salahnya jika aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat?"

"Jeon Jungkook-ssi. Kuharap, kau lebih baik tidak usah terlalu mengenalku dan sok akrab denganku," ucapku dingin lalu menutup panggilan telepon.

Ingin rasanya aku membatalkan pernikahan ini dan hanya terfokus pada dunia karir dan dunia percintaanku dengan Seokjin Oppa.

Bagaimana tidak? Ketika aku benar-benar dijodohkan dengan pria tampan, namun pikiranku berkata "kau jangan pernah menyukai pria lain selain Seokjin Oppa".

Aku bisa apa?

Hanya bisa termenung, berpikir dan berpikir. Mungkin hal ini harus aku kesampingkan untuk kepentingan para pasienku.

"Dokter Kim, kau dipanggil direktur Choi diruang operasi," ucap suster Han mengagetkanku dari lamunanku.

"Baiklah aku akan kesana,"

🔫

Aku kini berjalan gontai menuju tempat ganti pakaian. Melelahkan sekali jika aku benar-benar bekerja lembur untuk hari ini.

Drttt drttt,

Aku merogoh ponselku di dalam saku jas dokterku. Melirik malas ke arah layar ponsel.

Jeon Jungkook bastard is calling...

Ada apa lagi dengan pria satu ini? Tak bosan-bosannya ia menghubungiku daritadi.

Aku menggeser tombol jawab dengan malas.

"Ada apa?" Tanyaku tanpa berbasa basi.

"Intonasimu tak enak sekali didengar. Apa aku mengganggumu?"

"Sangat! Kau sangat menggangguku. Cepat katakan apa yang kau ingin katakan!"

"Kau tidak lupa dengan acara fitting baju kita nanti kan?"

"Ah! Aku lupa, maaf Jeon Jungkook-ssi, bisakah kita melakukannya besok? Aku sudah berjanji pada temanku untuk hari ini," ujarku berbohong.

"Apa aku perlu menemani kalian?" Tawar Jungkook di seberang sana.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang