Satu

22.2K 1K 10
                                    

Yoora POV

"Segera pindahkan pasien ini menuju kamar rawat inap." Ucapku pada salah satu suster yang menangani operasi pasienku.

"Baik"

Kulangkahkan kakiku menuju luar ruang operasi.

"Bagaimana keadaannya?"
Salah satu anggota keluarga pasien tersebut menanyai keadaannya.

"Operasi berjalan lancar, pasien Jang Gowon akan dipindahkan ke kamar rawat inap dan dia masih akan kami pantau untuk perkembangannya" ucapku sambil tersenyum.

Kriiinggg

Ponselku berbunyi, aku ngebow ke keluarga itu dan segera melangkah menuju ruanganku.

"Halo?" Ucapku.

"Yoora-ya, apa pekerjaanmu sudah selesai?"

"Sudah Eomma" ujarku sambil membuka pintu ruanganku.

"Cepatlah pulang. Appamu ingin membicarakan sesuatu padamu,"

" Baiklah" Ucapku singkat.

Aku mematikan sambungan teleponku.
Kini kumulai merangkul tas dan dengan segera keluar dari ruangan.

🔫

"Aku pulang" Ucapku sambil mengganti sepatu ketsku dengan sandal rumah.

"Sudah pulang rupanya" ucap Appa menyambut kedatanganku.

Aku hanya mengangguk pelan dan memperhatian tamu yang sudah duduk berhadapan dengan Appa.

"Berikan salam untuk paman Jeon, Yoora-ya,"

"Anyeong Hasseyo," ujarku mengebow.

Pandanganku beralih pada pria muda disamping paman Jeon. Ia sedang menatapku dari bawah sampai atas.

Ada apa dengan tatapannya? Kenapa ia memperhatikanku dari bawah ke atas? Bukankah itu merupakan tatapan orang cabul?

"Uwahh, tak kusangka kau sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan pintar," Puji paman Jeon membuat aku tersipu.

"Tidak paman Jeon, aku masih tetap seperti dulu, gadis jelek nan ceroboh hehehe," Ujarku bergurau.

"Hahaha, putrimu luar biasa Sungyeol-ah. Aku tak sabar untuk menjadikan putrimu sebagai menantuku,"

Perkataan paman Jeon mampu membuat mataku membulat karena terkejut.

Aku tak salah dengar kan? Ia ingin menjadikanku menantunya?

"HAH?" Jeritku lantang.

Ketiga pria tersebut menatapku dengan tatapan bingung. Kemudian Appa menarikku untuk duduk disampingnya.

"Maafkan Appa Yoora-ya, akan Appa jelaskan ketika paman Jeon sudah berpamitan," bisik appa tepat di telingaku.

"Aku yakin kau sudah mengenal anakku, ia bahkan lebih terkenal daripada appanya sendiri" ujar paman Jeon.

Aku melirik pria disamping paman Jeon yang sedari tadi tersenyum malu karena tutur kata appanya.

"Nah perkenalkan dirimu kepada Yoora Jungkook-ah," ucap Paman Jeon.

Pria bernama Jeon Jungkook itu mengulurkan tangan kanannya. Aku mau tak mau menerima dan menjabat tangannya.

"Jeon Jungkook, anaknya Jeon Taesong, aku adalah CEO di perusahaan sketchlabel," Ucap Jungkook sambil tersenyum manis.

the Ridiculous Matchmaking [Jjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang