6

788 130 13
                                    

Yeonjun menghela nafasnya secara kasar.

Lantas ia menatap kedua sahabatnya, Beomgyu dan juga Kai dengan tajam. Yeonjun benar-benar merasa sangat kesal sekarang, ia pun mendengus pelan ketika menyadari bahwa tatapannya sama sekali tak di hiraukan oleh kedua sahabatnya.

Jika ada yang bertanya mengapa hanya mereka bertiga? Jawabannya adalah, karena sampai saat ini, pria tinggi itu ( Soobin ) masih belum menampakkan wujudnya sama sekali.

Yeonjun terus menutup kedua telinganya. Sebenarnya, hanya sebuah usaha kecil yang dilakukan oleh Yeonjun agar sedikit mengurangi suara berisik yang seolah ingin merusak gendang telinganya.

Ia menghela nafasnya secara perlahan, di sini benar-benar berisik.

Yeonjun memang tidak terlalu menyukai keramaian, apalagi dengan suasana yang gelap dan juga cahaya lampu yang selalu berganti warna setiap saat, membuat kepalanya tiba-tiba merasa pening dan juga sakit.

Yeonjun tidak terlalu menyukai tempat hiburan seperti ini, selain karena tempatnya yang berisik, ia juga sangat tidak menyukai ketika penglihatannya tiba-tiba menangkap banyak pasangan yang seenaknya bercinta di hadapan orang banyak.

Ewh, itu benar-benar menjijikkan di mata Yeonjun.

"Yeonjun, ayolah. Kita di sini hanya untuk bersenang-senang. Lepaskan kedua tanganmu," kata Kai dengan suara yang sedikit keras. Ia segera meraih tangan Yeonjun agar tidak terus menerus menutupi kedua telinganya.

Yeonjun mendengus pelan. "Aku ingin pulang! Sudah aku bilang, seharusnya kalian tidak pernah mengajakku ke tempat seperti ini," ucapnya ketus.

Mendengar ucapan sang sahabat, Kai dan juga Beomgyu hanya bisa menghela nafas pelan.

Keduanya memang sudah mengetahui tentang hal ini, hal yang sangat tidak Yeonjun sukai. Tetapi mau bagaimana lagi? Kai benar-benar membutuhkan hiburan malam ini. Ia benar-benar merasa sangat di pusingkan dengan tugas kuliahnya yang sudah menumpuk, begitu pula dengan Beomgyu.

"Ayolah, jangan seperti ini. Kita sudah berjanji akan pergi bersama. Hanya tinggal menunggu si tiang itu saja," ujar Kai, kemudian ia meraih gelas yang sudah terisi dengan wine, lantas meminumnya hingga tandas.

Lagi-lagi Yeonjun mendengus. "Kenapa dia itu suka sekali terlambat sih? Menyebalkan," gerutunya kesal.

"Seperti tidak tahu Choi Soobin saja," balas Beomgyu, kemudian ia terkekeh.

Mendengar jawaban Beomgyu, Yeonjun memutar kedua bola matanya malas.

"Sahabatmu itu sangat menyebalkan," gerutu Yeonjun.

Kai dan Beomgyu tertawa. "Yak! Dia juga sahabatmu tau!" balas keduanya bersamaan.

Yeonjun terkekeh sendu. "Kalian benar, dia juga sahabatku."

Kai dan juga Beomgyu kembali sibuk dengan minuman mereka, namun lain halnya dengan Yeonjun.

Pemuda manis itu hanya berusaha untuk memfokuskan diri dengan ponselnya saja, ia benar-benar merasa sangat bosan berada di sini.

"Heiii, bukankah itu Soobin? Dan, siapa gadis yang tengah ia gandeng itu?" Meskipun Kai sudah sedikit mabuk, tetapi matanya tidaklah salah, itu memang Choi Soobin, dan juga- Ryujin?

Mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Kai, Yeonjun lantas menyimpan ponsel di saku miliknya, kemudian ia segera mengalihkan tatapan, hanya untuk sekedar memastikan jika pria yang tengah berjalan mendekat itu benar-benar Soobin.

"Kau itu suka sekali terlambat tuan Choi menyebalkan Soobin, kau sudah membuat kami menunggu begitu lama!" sentak Beomgyu kesal.

Soobin yang baru saja tiba hanya bisa memperlihatkan cengirannya.

STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang