25

772 101 25
                                        

"Sialan Kai, ternyata pukulannya lumayan menyakitkan," umpat Soobin saat melihat wajahnya dicermin, dan mendapati luka yang masih belum juga menghilang sejak kemarin.

Soobin menghela napas kasar. Kemudian ia menyandarkan tubuhnya, "astaga Soobin. Luka ini belum seberapa, mulutmu lebih jahat kemarin, dan sudah sepantasnya pula Kai marah kepadaku."

Soobin benar-benar menyesal karena telah berkata buruk pada sahabat tersayangnya itu. Dan hari ini, ia memutuskan untuk meminta maaf secara langsung kepada Yeonjun.

"Semoga saja Yeonjun mau memaafkan aku," gumamnya lesu.

🦊🦊🦊

Beomgyu Pov.

Sial, sial, sial! Hari ini aku benar-benar sial, dan tentu saja kejadian bersejarah ini tidak akan pernah hilang dalam ingatanku.

Kalian tau mengapa?

Aku bangun terlambat, SANGAT TERLAMBAT!

Aku bahkan tidak memiliki banyak waktu untuk menikmati sarapanku yang begitu berharga. Tentu saja karena TIDAK SEMPAT!

Oh, perutku yang malang.

"Semoga dosen menyebalkan itu belum datang, dan semoga saja dia datang lebih terlambat dari pada aku!" Aku bergumam kecil sembari melangkahkan kedua kakiku dengan cepat.

Namun do'a dan juga harapanku sia-sia begitu saja saat aku melihat bahwa mobil milik dosen sudah terparkir rapi dideretan kendaraan milik dosen-dosen lainnya.

Aku pun meringis.

"Mati aku." Aku menatap jam yang melingkar dipergelangan tanganku, dan helaan napas pun keluar.

Setidaknya aku masih memiliki sedikit waktu yang tersisa.

"Masih ada waktu, ayolah Gyu, percepat langkahmu-"

Bruk!

Ohooo, apalagi ini? Aku sudah sangat terlambat dan seseorang baru saja menabrakku.

Ah tidak, sepertinya aku yang bersalah karena tidak berjalan dengan hati-hati.

"Maaf, aku minta maaf!" ucapku seraya menundukkan kepala.

Namun, ia tidak mengeluarkan suara apapun untuk membalas permintaan maafku.

Apa dia bisu?

Akupun memberanikan diri untuk menatap ke arahnya, dan astaga...

Dia menatap ke arahku dengan tajam! Menyeramkan.

Terdengar helaan napas kasar yang keluar dari bibirnya.

"Berhati-hatilah saat berjalan. Lihat, langkah cerobohmu telah membuat waktuku terbuang secara percuma," ujarnya datar.

Aku mengerjap, hey! Waktuku juga terbuang disini!

Dia berjongkok untuk mengambil buku miliknya yang berserakan dibawah sana. Karena merasa tak enak hati, aku pun ikut berjongkok untuk membantunya.

Namun, belum sempat aku menyentuh buku miliknya, ia sudah memegang tanganku.

"Tunggu, jangan kau sentuh apapun," ucapnya penuh penekanan.

STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang