"Bagaimana kabar kalian semua?" tanya Ibu Soobin, wanita cantik itu tersenyum ramah seraya menatap ketiga pemuda tampan yang merupakan sahabat dari putra kesayangannya.
Saat ini, ketiganya- Yeonjun, Kai dan juga Beomgyu- tengah duduk seraya mengobrol ringan bersama dengan ayah serta ibu Soobin di ruang keluarga.
Mereka tampak sangat dekat satu sama lain, tidak terlihat sedikit pun kecanggungan disana.
Lalu, di mana Soobin berada? Beberapa menit yang lalu, lelaki tinggi itu pamit untuk membersihkan diri.
"Kami baik, bibi. Senang akhirnya kami bisa bertemu dengan paman dan juga bibi lagi," jawab Yeonjun seadanya.
Beomgyu mengangguk setuju.
"Syukurlah jika kalian semua sehat," ucap ayah Soobin.
"Kami luar biasa sehat. Hanya saja, otak kami yang merasa kelelahan," ujar Kai seraya tertawa pelan.
"Benar, otak kami merasa kelelahan karena terlalu banyak berurusan dengan buku-buku tebal di perpustakaan kampus. Astaga, bahkan sekarang otakku juga terasa sangat panas," sambung Beomgyu ngawur. Ia bahkan langsung memegang kepalanya seolah merasakan sakit.
Melihat tingkah aneh Beomgyu, ayah Soobin terkekeh. "Kalian ini ada-ada saja." Kemudian ia menatap ke arah Yeonjun.
"Ngomong-ngomong, bagaimana denganmu, nak Yeonjun? Paman lihat kau semakin kurus saja.."
Ibu Soobin mengangguk setuju, "benar. Bibi juga merasa bahwa kau semakin kurus sekarang," ucapnya.
Beomgyu menoleh, ia meneliti tubuh sahabatnya dengan seksama, dan memang benar, dirinya baru menyadari jika tubuh Yeonjun semakin terlihat kurus.
"Kenapa aku tidak menyadarinya?" gumam Kai pelan.
Yeonjun hanya tersenyum kaku, "ah tidak. Aku hanya menjalani diet ringan saja," balasnya gugup.
Kedua mata ibu memicing curiga. "Benarkah? Kau sedang tidak mengalami masalah 'kan?"
Yeonjun menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak, tidak. Aku baik-baik saja." Ia tersenyum kecil untuk memastikan bahwa dirinya memang tidak mengalami masalah apapun.
Ibu Soobin menghela nafas. Sebenarnya, ia tahu bahwa pemuda manis itu sedang tidak baik-baik saja saat ini. Bahkan, hanya dengan melihat tatapan sendu yang Yeonjun pancarkan saja dirinya sudah sangat mengerti.
"Baiklah, bibi tidak akan memaksamu untuk bercerita. Oh iya, mungkin Soobin sudah selesai mandi sekarang. Apa kalian merasa lapar?"
Mendengar kata makanan, Beomgyu langsung mengangguk. "Aku lapar bibi, sejak tadi aku belum memakan apa-apa," keluhnya pelan.
"Belum makan apa-apa katamu? Kau sudah menghabiskan dua mangkuk mie ayam tadi," cibir Kai, merasa kesal karena tingkah sahabatnya ini benar-benar memalukan.
"Itu tadi! Dan sekarang aku sudah kembali lapar," balas Beomgyu tak kalah kesal.
"Sudah, jangan membuat keributan disini," lerai Yeonjun jengah.
"Dia yang mulai!" Beomgyu menunjuk Kai.
"Hei, aku tidak memulainya. Memang dasar kau saja yang memiliki perut lebar."
"Sialan Kai! Perutku tidak lebar!"
Ayah dan Ibu Soobin tersenyum seraya menggelengkan kepala mereka. "Sudah anak-anak. Mari, kita makan malam bersama." Keduanya berdiri, kemudian berjalan menuju ruang makan. Diikuti oleh Yeonjun, Kai dan juga Beomgyu yang masih sibuk berdebat.
🐰🐰🐰
"Soobin, kau ingin makan apa sayang? Eomma akan menyiapkannya untukmu." Ibu Soobin berdiri, ia mengambil piring lantas berjalan mendekat ke arah putranya.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |
Fanfiction"Kau tau, Soobin? Jika harus memilih, lebih baik aku kehilangan perasaanku terhadapmu, daripada harus kehilanganmu yang merupakan sahabat dan juga cinta pertamaku." ⚠️BXB!⚠️ ~Inspired by the series 'Theory Of Love'.