37

671 67 10
                                        

Soobin pov.

Aku menghembuskan napas kasar ketika mengetahui bahwa Yeonjun tidak datang ke kampus hari ini, padahal aku ingin segera menyelesaikan masalah ini secepatnya.

Aku merenung sejenak.

Jika dipikir lagi, aku sedikit bodoh juga ternyata. Dan entah mengapa jiwa playboy ku masih saja menempel, padahal aku sedang berusaha keras untuk setia saat ini.

Aku tahu aku salah ketika meladeni Shella. Karena kukira, dia tidak akan senekat dan seliar itu untuk seorang gadis remaja menuju dewasa, tapi rupanya pikiranku salah, benar-benar salah besar mengenai dirinya.

Dengan perasaan dongkol, aku kembali membereskan seluruh peralatan yang telah aku gunakan untuk mencatat tadi dan memasukkannya ke dalam tas.

Setelah selesai, lagi-lagi aku terdiam. Pikiranku kini melayang pada kejadian semalam yang menyebabkan Yeonjun marah besar. Astaga, kembali memikirkannya saja membuat kepalaku terasa seperti akan meledak.

Jalang kecil itu, benar-benar membuat perjuanganku menjadi semakin sulit saja. Menyebalkan.

Cklek...

Aku menoleh ke arah pintu, dan menatap pemuda yang saat ini juga tengah menatap ke arahku.

Bukankah dia sudah pergi sejak tadi?

Soobin pov end.

🐰🐰🐰

"Jaemin?"

Pemuda itu berdehem pelan, kemudian berjalan ke arah Soobin yang masih setia menatap kearah dirinya.

"Kau masih disini?" tanyanya.

"Mm, dan kau? Mengapa kembali lagi?"

Jaemin mendudukan dirinya, "aku berubah pikiran untuk pergi sendiri. Bisakah kau juga berubah pikiran? Ayo temani aku."

Ya, beberapa saat yang lalu, Jaemin meminta Soobin untuk menemani dirinya berbelanja. Bukan, membantu nya dalam memilih sebuah hadiah yang cocok.

Simple, tetapi unik.

Kekasihnya akan berulang tahun besok, dan ia bingung hadiah apa yang harus diberikan. Jadinya ia meminta pendapat Soobin, karena lelaki itu terlihat berpengalaman.

Setidaknya, itulah yang Jaemin pikir.

Hanya saja, lelaki itu menolak permintaannya tadi....

Soobin mengernyit. "Padahal kau sudah pergi begitu lama, darimana saja? Dan mengapa berubah pikiran?"

Jaemin mengedikkan bahu. "Tidak ada alasan. Aku hendak pulang tentu saja, tapi saat dikoridor tadi, aku bertemu Beomgyu."

"Beomgyu?"

Jaemin mengangguk. "Dia pergi ke kelas Yeonjun, tapi Beomgyu mengatakan bahwa pria itu tidak ada. Kau tau dimana dia?"

"Membolos kurasa?" Soobin mengedikkan bahunya acuh.

"Ah, masuk akal. Karena dilihat dari apa yang terjadi tadi malam, dia pasti akan membolos."

Jaemin menghela napas. "Kami sedikit berbincang tadi, membicarakan kalian --kau dan Yeonjun-- dan juga menjelaskan permasalahan yang sebenarnya hanya salah paham saja."

"Hei, kau memberitahunya?!" Soobin melotot.

"Hm, memangnya kenapa? Aku merasa kasihan padamu, jadi ya sudah. Lagipula, ini benar-benar salah paham, tidak seharusnya kalian saling berdiam-diam diri seperti ini," jelas Jaemin.

STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang