36

644 69 2
                                    

"Selamat pagi, Yeonjun!" Beomgyu menyapa dengan aura penuh semangat, kemudian ia mengangkat tangannya yang tengah menenteng sebuah kantong plastik berwarna putih, berisikan satu cup bubur dan juga satu botol air mineral untuk lelaki itu.

"Hm, pagi." Yeonjun menjawab malas, ia menyimpan ponselnya dan menyuruh Beomgyu untuk duduk.

"Aku membawakanmu ini." Beomgyu segera mendudukan diri di kursi.

"Kau pasti belum sarapan 'kan?" tanya Beomgyu, kedua tangannya kini tengah sibuk mengeluarkan bubur dari kantong plastik tersebut, lantas ia menyimpannya di hadapan Yeonjun.

Namun lelaki itu justru menolak dengan menggelengkan kepala, Beomgyu menatap ke arahnya heran.

"Terima kasih. Tapi sepertinya, aku tidak ingin sarapan terlalu cepat hari ini," balas Yeonjun setelahnya.

Beomgyu mendengus. "Hei, Choi. Ini sudah pukul sepuluh, dan kau masih mengatakan tidak ingin sarapan cepat? Aku jadi kasihan pada lambungmu, dia pasti sangat menderita karena mempunyai tuan yang kejam seperti dirimu," omelnya kesal.

Yeonjun memutar kedua bola matanya malas. "Iya, iya, baik. Aku akan makan itu sekarang."

Ia beranjak mendekat ke arah Beomgyu, mengambil satu cup bubur yang telah disiapkan.

"Ngomong-ngomong, apa kau tidak berangkat ke kampus hari ini?" tanya Yeonjun, ia mulai melahap buburnya.

"Tentu saja aku pergi, tapi hanya sebentar untuk mengambil tugas. Hari ini dosen sedang ada keperluan mendadak yang tidak bisa beliau tinggalkan, jadi kelasku kosong."

"Begitu.... Lalu, di mana Kai?"

"Kai? Seperti biasa, dia kembali bekerja. Kadang aku merasa kasihan padanya, dia bekerja terlalu keras."

"Kau benar... dia terlalu bekerja keras hingga lupa untuk beristirahat." Yeonjun kembali melahap bubur miliknya.

"Dan kau, kenapa tidak pergi ke kampus hari ini?" Beomgyu menyandarkan tubuhnya karena merasa sedikit lelah.

"Aku sedang malas Gyu. Kau tau sendiri bahwa pikiranku masih sangat kacau karena kejadian semalam."

Yeonjun memijat pelipisnya pelan, rasa sakit di kepalanya masih belum hilang karena ia mabuk lumayan berat tadi malam.

"Eh, ngomong-ngomong... kau tau darimana aku tidak pergi ke kampus hari ini?" tanya Yeonjun bingung.

"Tentu saja, aku sempat mampir ke kelasmu tadi."

Yeonjun menganggukan kepalanya mengerti.

"Em, Yeonjun. Semalam kami menguping- eh tidak. Maksudku, aku dan Kai tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian. Tunggu, jangan salah paham! Kami benar-benar tidak sengaja," kata Beomgyu seraya meringis pelan ketika melihat tatapan Yeonjun yang sedikit tajam.

Yeonjun menghela napas. "Sudah ku duga. Jadi, apa saja yang kau dengar?"

"Tidak banyak. Tapi dari yang aku dengar, sepertinya kau tidak mendengarkan penjelasan apapun dari Soobin," tebaknya.

Yeonjun tersenyum tipis. "Kau benar, aku memang tidak mendengar penjelasan apapun darinya."

"Tapi, kenapa?" Beomgyu menatap sahabat tak percaya.

"Sudahlah, aku merasa malas jika harus membahasnya sekarang. Kau tau? Kau membuat selera makanku hilang hanya karena membicarakan dirinya, Gyu," kata Yeonjun kesal.

Beomgyu menghembuskan napasnya. "Tapi kurasa, kau memang salah. Seharusnya dengar dulu apa yang ingin Soobin katakan."

Yeonjun menaikkan satu alisnya. "Jadi, aku yang salah?"

STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang