"Yeonjun, apa yang sedang kau lakukan?" Soobin bertanya saat ia melihat sahabatnya tengah duduk dengan santai di ruang televisi.
Mendengar namanya dipanggil, Yeonjun menoleh.
"Aku sedang menonton, kau mau bergabung?" jawabnya.
Soobin mengangguk, "tentu."
"Kemarilah," ajak Yeonjun, Soobin pun berjalan kearahnya.
"Padahal ini sudah pukul 10 malam, dan kau masih belum tidur?" heran Soobin. Lantas ia pun mendudukan diri disamping Yeonjun.
"Aku belum mengantuk, jadi aku memutuskan untuk menonton sebuah film. Tapi ternyata, series ini lebih seru," balas Yeonjun tanpa mengalihkan tatapannya dari televisi.
"Aw, apakah itu akan berpengaruh?"
"Apanya?"
"Kau akan mengantuk setelah menonton?"
"Hm, tentu saja."
"Memangnya, series ini menceritakan tentang hal apa?" tanya Soobin lagi.
"Sebuah perjuangan," jawab Yeonjun seadanya.
"Perjuangan apa?"
"Astaga, Choi. Diam dan lihatlah," balas Yeonjun sedikit kesal.
Keduanya kembali terdiam, saat ini Yeonjun benar-benar sangat fokus pada series yang ia tonton, sedangkan Soobin? Ia hanya menonton dengan malas.
Tiga puluh menit telah berlalu, dan Soobin benar-benar sudah tidak tahan berada dalam keheningan ini.
"Yeonjun?" panggil Soobin pada akhirnya.
"Hm."
"Yeonjun..."
"Hm."
"Astaga, Choi Yeonjun!" panggil Soobin jengah, ia benar-benar tidak suka karena Yeonjun mengabaikan dirinya.
Yeonjun menghela napas. "Apa sih, Bin?"
"Film ini benar-benar membosankan, mengapa kau sangat menyukainya, sih?"
"Ya, karena aku menyukainya, tidak ada alasan lain," jawab Yeonjun.
"Apa yang suka dari series ini? Lihat, pemeran utamanya benar-benar sangat cengeng. Jika memang orang yang ia sukai tidak kembali menyukainya, mengapa harus repot-repot berjuang? Masih banyak laki-laki atau perempuan lain, astaga.." Soobin mengutarakan perasaan kesalnya.
Yeonjun menoleh, menatap sahabatnya dengan tatapan datar. "Kau mengatakan hal itu karena kau tidak tau, betapa berartinya perjuangan seseorang ketika ia berusaha keras demi mendapatkan hati orang yang ia cintai. Kau tidak akan pernah mengerti," jawabnya. Kemudian ia berdiri, mematikan televisi dan melangkah pergi meninggalkan Soobin.
"Hei, kau mau kemana?" tanya Soobin.
"Aku akan pergi tidur."
"Bukankah series ini belum selesai?"
"Aku sudah tidak mood lagi sekarang, kau juga tidurlah, Bin. Selamat malam," kata Yeonjun.
Soobin mengernyit bingung, kemudian ia mengedikan bahu tanda tidak peduli.
"Yeonjun itu, padahal hanya sebuah series. Tetapi dia begitu mendalaminya, lihat? Dia marah padaku sekarang."
🦊🦊🦊
Pagi ini, Yeonjun kembali disibukkan dengan bahan dan juga peralatan memasak di dapur. Ya, ia tengah menyiapkan makanan untuk sarapannya dan juga Soobin.
![](https://img.wattpad.com/cover/243370860-288-k171076.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |
Fiksi Penggemar"Kau tau, Soobin? Jika harus memilih, lebih baik aku kehilangan perasaanku terhadapmu, daripada harus kehilanganmu yang merupakan sahabat dan juga cinta pertamaku." ⚠️BXB!⚠️ ~Inspired by the series 'Theory Of Love'.