Pagi ini, Yeonjun tengah di sibukkan dengan beberapa alat dan juga bahan-bahan memasak di dapur milik Soobin. Ya, saat ini ia tengah menyiapkan sarapan.
Tidak terlalu rumit sebenarnya, hanya dua porsi nasi goreng untuk sarapan dirinya dan juga Soobin, itu saja sudah cukup untuk mengganjal perut keduanya.
Setelah selesai, Yeonjun berjalan ke arah meja makan dan menata hasil masakannya di sana.
"Selesai," ucap Yeonjun bangga. Ia tersenyum kemudian segera berjalan ke kamar Soobin, berniat untuk membangunkan pria tinggi itu.
Sesampainya di sana, Yeonjun menggelengkan kepalanya pelan.
"Dasar tiang menyebalkan," gerutu Yeonjun ketika melihat Soobin yang masih tertidur pulas di ranjang.
Tanpa berpikir panjang lagi, Yeonjun segera melangkahkan kakinya dengan cepat, menghela nafas panjang dan...
"YAK! CHOI SOOBIN BANGUN KAU!!!"
Ia berteriak seraya mengguncang tubuh Soobin dengan brutal.
"Hei! Berhenti bergerak, astaga! Yeonjun!! O-ow!!" Soobin segera mendudukkan dirinya cepat. Bahkan kedua matanya belum terbuka dengan sempurna, ia masih merasa sangat terkejut saat ini.
"Bangunlah tuan muda, sarapanmu sudah siap. Dan jangan berharap bahwa aku juga akan membawakan sarapanmu kesini! Dasar pemalas," cibir Yeonjun.
Ia hendak melangkahkan kakinya kembali menuju ke dapur, namun sentakkan tangan Soobin membuat dirinya jatuh terduduk seketika.
Berada tepat di atas paha milik Soobin.
Kedua mata Yeonjun mengerjap bingung.
"H-hei, a-apa yang kau lakukan?!" Yeonjun berucap gugup, ia sedikit meronta.
"Kau membangunkan diriku dengan sangat kasar, kejam sekali," balas Soobin. Ia memeluk tubuh Yeonjun possesive, menyembunyikan kepalanya pada ceruk leher Yeonjun.
Yeonjun mendengus. "Lepaskan tanganmu bodoh! Dan cepatlah turun, atau sarapanmu akan segera dingin nanti." Ia berdiri dan sedikit merapikan pakaiannya.
"Ah, kau memasak?" tanya Soobin. Ia menggosok matanya yang terasa gatal.
"Hm," balas Yeonjun singkat.
"Baiklah, aku akan pergi mandi dulu. Bisakah kau menungguku di meja makan?" Yeonjun mengangguk.
"Tentu," balasnya. Ia memutar tubuh hendak kembali melangkah, namun lagi-lagi Soobin menarik lengannya.
"Ck! Apasih?!" kesal Yeonjun.
"Kau tidak ingin memberiku morning kiss?" tanya Soobin asal.
Yeonjun memutar kedua bola matanya malas. "Mari, aku akan memberikan morning kiss kepadamu menggunakan sepatuku yang cantik ini," ucap Yeonjun dengan senyum manis yang kini sudah terpatri di wajah imutnya.
Soobin menelan ludah kasar, ia lantas menghempaskan lengan Yeonjun pelan. "Dasar kejam," gumamnya.
"Cepatlah bergerak pemalas, atau aku yang akan menyeretmu ke kamar mandi!" geram Yeonjun ketika melihat Soobin yang hanya diam saja.
"Aha! Kalo begitu ayo, kita bisa mandi bersama," balas Soobin asal.
Kedua mata Yeonjun membola.
"YAK!!!"
🦊🦊🦊
Soobin menghirup aroma masakan Yeonjun yang begitu menguar di indra penciumannya. Ia tersenyum, kemudian segera menghampiri sang sahabat yang sudah duduk manis di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |
Fanfiction"Kau tau, Soobin? Jika harus memilih, lebih baik aku kehilangan perasaanku terhadapmu, daripada harus kehilanganmu yang merupakan sahabat dan juga cinta pertamaku." ⚠️BXB!⚠️ ~Inspired by the series 'Theory Of Love'.