Soobin Pov.
Hari ini, aku terbangun dari tidur lelapku. Dengan langkah yang sedikit gontai, aku melangkahkan kedua kakiku menuju kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan juga bersiap-siap, akhirnya aku memutuskan untuk berjalan ke arah dapur, entah mengapa aku merasa sedikit lapar pagi ini.
Hm, pantas saja perutku sudah meronta-ronta agar segera diisi, rupanya seseorang tengah sibuk memasak di sini.
Ya, terlihat seorang pemuda tengah berkutat dengan beberapa bahan dan juga peralatan memasak, rupanya dia memang pandai dalam hal ini.
Astaga, aku merasa kagum kepadanya.
Bau masakannya benar-benar harum, dan perutku juga semakin merasa kelaparan.
Aku berjalan kearahnya seraya tersenyum.
"Selamat pagi," sapaku.
Dia menoleh, kemudian tersenyum tipis. "Pagi juga, Bin," balasnya singkat.
"Apa yang sedang kau masak? Benar-benar harum," pujiku.
"Hanya sebuah sarapan kecil. Duduklah, sebentar lagi makanan ini siap," titahnya, aku pun mengangguk.
Setelah menunggu beberapa saat, makanan yang dimasak oleh Yeonjun sudah matang. Dan sekarang, ia tengah menata sarapan kami di meja.
Yeonjun terlihat begitu serius, dan jika aku amati, ia terlihat manis saat ini.
Hm, cukup manis untuk ukuran seorang laki-laki.
Astaga, apa yang kau pikirkan Choi?
Aku pun menggelengkan kepala, berusaha untuk menyingkirkan pemikiran tadi.
"Ada apa? Kau terlihat bingung," tanya Yeonjun, sepertinya ia telah melihat keanehanku tadi.
"Ah, tidak," elakku, dan ia hanya mengangguk kecil sebagai respon.
"Nah, ini milikmu. Cepat habiskan sebelum semuanya dingin," titahnya.
"Hm, terimakasih."
Kini, suasana hening tengah menyelimuti kami berdua. Tentu saja, karena kami sedang menikmati sarapan.
Bukan, sebenarnya aku tau, jika sedang menikmati makanan, Yeonjun akan diam. Karena menurutnya, sangat tidak sopan berbicara pada saat kita makan, dan aku menghargai itu.
Dan pada suapan pertama, aku benar-benar memuji kepintaran Yeonjun dalam bidang memasak, ini sangat enak!!
Sungguh, dia seperti perempuan yang pandai dalam hal apapun termasuk memasak.
Andai dia adalah seorang wanita, maka aku tidak akan segan-segan untuk menjadikannya sebagai kekasihku, atau bahkan aku akan menikahinya segera.
Tidak perlu repot-repot menjadi fuckboy seperti ini, benar-benar melelahkan.
Setelah beberapa menit, kami sudah selesai. Yeonjun terlihat berdiri, kemudian ia membereskan beberapa piring kotor, termasuk piring milikku.
"Hei, milikku tidak usah dicuci, biar aku saja," ucapku tak enak.
"Tidak apa, aku akan membersihkan semuanya. Kau diam di sini saja," tolaknya.
"Tapi-"
"Choi Soobin.."
Aku menghela napas pasrah, "baiklah."
Yeonjun benar-benar tidak ingin dibantah saat ia memanggil seseorang dengan nama lengkap, dan itu juga berlaku untukku:(
Dia tersenyum, kemudian segera berjalan menuju tempat mencuci. Dan aku? Aku hanya diam memperhatikan.
Karena merasa bosan, akhirnya aku pun berjalan menghampiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |
Fanfiction"Kau tau, Soobin? Jika harus memilih, lebih baik aku kehilangan perasaanku terhadapmu, daripada harus kehilanganmu yang merupakan sahabat dan juga cinta pertamaku." ⚠️BXB!⚠️ ~Inspired by the series 'Theory Of Love'.