Kedua pasang mata sipit itu perlahan terbuka. Dengan sedikit ringisan yang keluar dari bibirnya, ia berusaha untuk bangkit, menyandarkan tubuhnya pada ranjang.
"Shh..." ia meringis pelan ketika merasakan sakit pada kepalanya.
"Dimana ini?" Pemuda itu menatap sekeliling untuk memastikan. Ah, setelahnya ia menghela napas.
Ini rumah sakit.
"Apa yang terjadi?" Ia masih bergumam bingung.
Hingga suara teriakan dan juga tangis terdengar dari arah luar. Terdengar perdebatan antara wanita dan seorang pemuda sepertinya. Juga seorang dokter yang berusaha untuk menenangkan wanita itu.
".... tolong jangan membuat keributan di rumah sakit nyonya. Dan maaf, kami juga harus menyelesaikan penjelasannya secara detail. Luka pada kepala korban cukup parah, kami harus melakukan operasi secepatnya."
"Memang kemungkinan ia segera sadar cukup besar, tetapi tetap saja luka pada kepala tidak bisa dibiarkan."
Ah, separah itukah kondisinya saat ini? Pemuda yang tak lain adalah Soobin itu kembali bergumam pelan.
Ucapan dokter itu terhenti, digantikan oleh seseorang yang mengatakan maaf berkali-kali. Soobin tahu betul, jika itu adalah suara Yeonjun.
"...ini salahku, aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf!"
"Ini memang salahmu, bocah sialan! Gara-gara kau, putraku terbaring lemah didalam sana! Dan sekarang, dia harus dioperasi, kau dengar?!"
'Eomma?'
"Benar, kau bersalah. Jika saja kau mendengarkan penjelasan Soobin, ini semua tidak akan terjadi!"
Itu suara Jaemin.
"Maaf, aku ceroboh. Aku tidak tahu jika Soobin mengikutiku dan menyelamatkan hidupku, aku minta maaf."
Wanita itu berdecih. "Terlambat bagimu untuk meminta maaf, bocah. Permintaan maafmu itu tidak akan mengembalikan keadaan putraku seperti sebelumnya!"
"Ini salahmu! Pergilah, kau membuatku muak!"
Perdebatan itu terus berlanjut, hingga membuat kepala Soobin semakin terasa pening. Ia meremat kepalanya pelan, sedikit ringisan pun lolos dari bibirnya.
"Astaga, kepalaku benar-benar sakit!" erang Soobin.
Atensi Soobin teralihkan ketika ia mendengar pintu ruang rawatnya terbuka, disana berdiri sosok Yeonjun dalam keadaan yang sedikit memprihatinkan.
Penampilannya acak-acakan, wajahnya pun tidak jauh berbeda, bahkan tangisan masih setia mengiringi langkahnya yang perlahan mendekat menuju ranjang Soobin.
"Soobin...." bibir itu memanggil nama Soobin dengan suara bergetar.
Soobin terhenyak saat ia mendengar suara itu, kemudian ia menegakkan tubuhnya dan bersuara pelan. "Yeonjun..."
Yeonjun kini sudah berdiri dihadapan Soobin, pemuda itu menundukkan wajahnya, kembali menangis.
"Soobin... aku minta maaf! Ini semua salahku, aku minta maaf!"
Soobin menggelengkan kepalanya, merasa tidak setuju.
"Tidak, ini bukan salahmu."
Yeonjun mendongak, menatap Soobin sendu. "Tapi ini memang salahku, aku yang ceroboh. Dan menyebabkan dirimu terluka, tolong maafkan aku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |
Fanfiction"Kau tau, Soobin? Jika harus memilih, lebih baik aku kehilangan perasaanku terhadapmu, daripada harus kehilanganmu yang merupakan sahabat dan juga cinta pertamaku." ⚠️BXB!⚠️ ~Inspired by the series 'Theory Of Love'.