16

773 111 20
                                        

"Apa kalian sadar? Semenjak Yeji hadir di antara persahabatan kita, Soobin seakan perlahan menjauh. Atau... apa hanya aku saja yang merasa?" Kai mengutarakan perasaan yang sudah mengganjal dihatinya selama dua minggu ini.

Disisi lain, Beomgyu tampak berpikir, namun pada akhirnya ia pun mengangguk setuju.

"Yeah, aku setuju denganmu. Soobin memang tampak berbeda sekarang," balasnya kemudian.

Saat ini, keduanya tengah berada di cafe milik Namjoon, tentu saja Kai yang sedang bekerja dan Beomgyu yang senantiasa menemani.

Oh, dan jangan lupa dengan kehadiran Yeonjun yang kini tengah sibuk meminum jus miliknya.

"Yeonjun, bagaimana menurutmu?" Kai bertanya, kemudian ia menyeruput kopi miliknya.

Yang dipanggil menoleh, namun Yeonjun tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap pada kedua sahabatnya bingung.

"Ada apa?" tanyanya.

Kai menghela napas lelah, Yeonjun selalu saja begitu.

Jujur saja, Kai merasa heran. Ada apa dengan sahabat imutnya ini? Seperti orang yang tidak memiliki semangat untuk hidup saja.

"Kai bertanya, bagaimana pendapatmu tentang Soobin yang jarang sekali bergabung dengan kita? Bukankah itu sangat menyebalkan?" Beomgyu menjelaskan kepada Yeonjun dengan perasaan jengkelnya.

"Ohh, Soobin? Mungkin dia memang sedang sibuk, jadi maklumi saja," jawab Yeonjun seraya tersenyum.

"Ya, bela saja sahabat kesayanganmu itu," balas Beomgyu ketus.

"Jika saja kau mengetahui apa yang aku alami selama dua minggu ini, mungkin kau juga akan merasa kesal pada si tiang itu," gerutunya kemudian.

"Memangnya, apa yang sudah kau alami?" tanya Kai penasaran.

"Um, sebenarnya ini hal sepele. Tapi tetap saja menyebalkan," ungkap Beomgyu malu-malu.

Kening Yeonjun berkerut. "Katakan saja," tekannya.

"Aku baru berjumpa dengan Soobin hanya satu kali dalam dua minggu ini, kalian tau? Bukankah itu benar-benar menjengkelkan? Apalagi, dia tidak menyapaku saat itu," kata Beomgyu sebal.

Yeonjun menggelengkan kepalanya maklum. Tak apa, Yeonjun mengerti, mungkin Beomgyu memang merasa kesal. Namun tetap saja hal itu tidak benar menurutnya.

"Gyu, jangan mudah mengambil kesimpulan. Mungkin Soobin tidak melihat kehadiranmu disana, atau mungkin dia memang sedang terburu-buru, siapa yang tau 'kan?"

Beomgyu mengedikkan bahu acuh, ia terlanjur kesal dengan sikap Soobin yang selalu cuek saat bersama dengan seorang gadis.

"Mungkin Yeonjun benar, Soobin memang sedang sibuk," ujar Kai setuju.

"Yaa, kau pun ikut membelanya. Dasar bule jorok," maki Beomgyu jengkel.

"Hei!"

"Sebenarnya, kalian berdua tidak sepenuhnya salah. Soobin memang sibuk jika sudah memiliki kekasih," ucap Beomgyu malas.

Dahi Yeonjun mengernyit, tanda bahwa ia sedang merasa bingung. "Tunggu, siapa yang sudah memiliki kekasih?"

Beomgyu menghela napas. "Tentu saja Soobin, dan kekasihnya adalah Yeji. Kau pikir siapa lagi? Sangat tidak mungkin jika itu  Kai, memangnya siapa yang mau sama bule jorok ini."

"Hei! Bibirmu itu benar-benar minta ku pukul ya, Gyu. Dasar menyebalkan," gerutu Kai seraya memukul bibir Beomgyu pelan.

"Ish, sakit Kai!"

STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang