40

1.6K 86 13
                                        

Dua tahun kemudian.

Tok tok tok!

Helaan napas keluar dari bibir tipis milik Choi Soobin. Pemuda yang kini menginjak usia ke dua puluh tujuh itu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, menatap malas juga kesal pada pintu tak bersalah yang berada dihadapannya.

Menormalkan sedikit raut wajahnya, kemudian berdeham pelan,

"Masuk!" Ia berucap dingin.

Pintu pun terbuka lebar, menampilkan pemuda bermarga Kang dengan setelan jas formal berwarna hitam miliknya, ia tersenyum tipis sembari berjalan santai ke arah Soobin.

"Lama tak jumpa, Choi. Bagaimana kabarmu?" tanyanya basa-basi, lantas mendudukkan diri dihadapan Soobin.

Sementara itu, Soobin mengerling malas. "Tidak usah terlalu formal padaku, Tae. Kita teman, bukan rekan." Ia menegakkan tubuhnya seraya menatap Taehyun yang tengah terkekeh.

"Maaf, maaf. Tapi aku sudah terbiasa," balas Taehyun, Soobin berdecak.

"Kabarku baik. Bagaimana denganmu?"

Taehyun tersenyum, "sangat baik."

Soobin mengangguk kecil. "Sudah lama aku tidak melihatmu, hal apa yang membuatmu datang kemari, Tae?" ujarnya sedikit heran.

"Hahah! Jangan terlalu cepat untuk meng-akhiri waktu denganku, Choi. Santai saja." Taehyun merapikan jasnya, kemudian menatap Soobin yang kini terlihat begitu kurus dimatanya. Setelahnya ia menghela napas pelan,

"Aku sengaja datang kemari, selain untuk melihatmu, juga ada berita penting yang harus aku sampaikan secara langsung padamu," jelas Taehyun.

Soobin mengangguk, "berita apa itu?"

"Diakhir perbincangan kita, aku akan segera memberitahumu. Sekarang katakan padaku, apa yang terjadi? Mengapa tubuhmu kurus sekali? Aku tidak bertemu denganmu hanya beberapa bulan saja, dan kau sudah sekurus ini. Apa kau tidak mengurus diri dengan baik?" Taehyun bertanya khawatir, sebab ketika pertemuan mereka yang terakhir kali, tubuh Soobin tidaklah sekurus ini.

Bahkan dirinya sempat terkejut ketika melihat wajah Soobin tadi, karena selain tubuhnya yang kurus, kantung mata Soobin juga terlihat begitu jelas dalam pandangannya.

Soobin tersenyum tipis. "Apalagi? Aku hanya sibuk dengan pekerjaan. Selalu bekerja hingga larut malam, dengan jam tidur yang sedikit berantakan, juga pola makanku yang tidak teratur, kau mengharapkan apa dari ini? Tentu saja tubuhku akan menjadi kurus," ucapnya jujur.

Taehyun menatap pemuda dihadapannya dengan tatapan sendu. Disibukkan dengan pekerjaan dan hal lainnya membuat Soobin sepertinya lupa untuk merawat diri.

Sebenarnya, Taehyun tahu jika Choi Soobin ini hanya menjadikan pekerjaannya sebuah pelarian saja. Dia menjadi gila kerja dan sangat jarang memiliki waktu luang, seperti sengaja untuk menghindari sesuatu atau apapun itu.

"Dengar, jangan terlalu memaksakan dirimu. Tubuh dan pikiranmu perlu istirahat," peringat Taehyun yang dibalas angukan singkat dari pemuda bermarga Choi itu.

"Tentu, terima kasih. Kau juga," balas Soobin, Taehyun mengangguk.

"Oh- bukankah kau mengatakan jika kau sangat sibuk bekerja?" Taehyun menatap meja kerja milik Soobin.

"Tapi... kulihat mejamu masih penuh dengan berkas-berkas ini, sejak kapan kau mengabaikan mereka?"

Soobin mengedikkan bahu, "entahlah. Mungkin sekitar empat jam yang lalu?"

"Ckck, seharusnya kau tidak membiarkan mereka semakin menumpuk, dan membuat waktu istirahatmu semakin mengecil," ujar Taehyun menatap malas pada tumpukan berkas pada meja kerja Soobin. Disisi lain, Soobin hanya terkekeh pelan, merasa sudah terbiasa dengan hal didepannya itu.

STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang