26

679 100 21
                                    

Soobin menepuk bahu Beomgyu pelan, membuat sang empu menoleh dan berteriak karena  terkejut.

"YAK BRENGSEK! JANGAN MEMBUATKU TERKEJUT SIALAN!" umpat Beomgyu, menatap nyalang pada pelaku dihadapannya.

Sebenarnya, Soobin merasa heran karena sahabatnya ini terus menatap ke arah pintu sejak tadi. Bahkan, panggilannya beberapa saat yang lalu pun tidak dihiraukannya sama sekali.

Mendengar umpatan yang keluar dari bibir Beomgyu, Soobin mengerjap. "Jika kau ingin tau, aku juga merasa terkejut karena teriakan hebohmu itu," balasnya datar. Lantas ia segera mendudukan diri dikursi.

"Dan ada apa denganmu? Kenapa kau berdiri seperti patung begitu? Aneh sekali," tanya Soobin.

Beomgyu menghembuskan napasnya kasar. "Tidak ada apa-apa denganku, tapi kau menyebalkan!" Ia ikut mendudukkan diri dikursi.

"Kau lebih menyebalkan! Berteriak seenak hati dihadapan wajahku, Gyu," balas Soobin kesal.

"Baiklah, aku minta maaf. Lagipula aku tidak tau jika kau yang menepuk bahuku tadi," ucap Beomgyu kemudian.

Soobin menaikkan satu alisnya. "Oho, aku sudah memanggilmu beberapa kali. Tapi kau tidak mendengarku."

"Benarkah?"

Soobin mengangguk malas.

"Haish! Salahkan saja lelaki bule beku menyebalkan itu, dia yang membuat amarahku memuncak!" kata Beomgyu.

"Lelaki bule beku siapa yang kau bicarakan ini?" tanya Soobin bingung.

"Dia yang pergi dengan Yeonjun tadi! Ah sudahlah. Lagipula, kau tidak akan tau orangnya yang mana," balas Beomgyu, kemudian ia meraih buku menu yang berada dihadapannya.

Entah mengapa ia merasa sangat haus sekarang, oh- dan jangan lupa dengan tenggorongkannya yang terasa sakit.

"Lelaki yang pergi dengan Yeonjun? Siapa? Apa dia Kai?" tanya Soobin beruntun.

"Tahan pertanyaanmu Choi, aku merasa sangat haus sekarang. Biarkan aku memesan sesuatu terlebih dahulu," ujar Beomgyu.

Soobin menatap sahabatnya datar. "Ck, kau ini kebiasaan sekali. Cepatlah," tuntutnya tak sabar.

"Iya, sabar sedikit!" sentak Beomgyu, lantas ia melambaikan tangannya untuk memanggil pelayan dicafe itu. "Em, permisi?"

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan yang kini telah berdiri dihadapan Beomgyu.

"Tolong catat pesananku, aku ingin ini, ini, dan ini, oh, dan juga ini." Beomgyu sibuk menunjuk beberapa makanan dan juga minuman yang menarik perhatiannya.

Mengabaikan Soobin yang kini tengah menatap kearahnya, ia merasa terkejut dengan pesanan Beomgyu yang begitu banyak itu.

"Baik, tunggu sampai pesanan anda tiba," kata pelayan.

Beomgyu mengangguk, "terimakasih."

"Oh, dan satu lagi.. saya tidak ingin kejadian tadi terulang kembali tuan, anda paham?"

Beomgyu meringis, "um, soal yang tadi aku minta maaf."

"Tentu, asal anda tidak mengulanginya lagi."

Beomgyu tersenyum, kemudian ia mengangguk.

Pelayan itu pun mengundurkan diri, melangkah pergi meninggalkan Beomgyu dan juga Soobin yang masih melongo ditempat.

"Ada apa?" tanya Beomgyu, penasaran dengan raut wajah aneh dari sahabatnya itu.

"Pesananmu banyak sekali, apa kau bisa menghabiskannya sendirian?"

STAY WITH ME | CHOI YEONJUN |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang