Tahun 2020 akan segera berakhir kurang lebih lima hari lagi. Untuk menyambut berakhirnya tahun 2020 dan menyambut tahun 2021, komplek perumahan horang kayah mengadakan pesta bersama di depan salah satu rumah yang halamannya paling luas, rumah keluarga Jinan.
Rumah di komplek itu memang terbilang besar dan luas, namun halaman depan rumah keluarga Jinan memang yang paling luas karena ada lapangan basket dan juga tenis, sehingga sangat memungkinkan untuk mengadakan pesta di halaman itu.
Sore ini pun mereka sudah nampak sibuk karena banyak peralatan yang mereka keluarkan dari dalam rumah untuk pesta nanti malam.
Anin datang dari depan gerbang dengan dua orang di belakangnya yang bergotong-royong membawa sofa.
"Bagus di taruh disitu atau di sebelah sana ?"
Tanya Anin yang tengah bingung akan menaruh sofa nya dimana.Kedua putrinya yang tengah duduk manis di bawah pohon saling berpandangan untuk menentukan jawaban.
"Disini!!" "Disitu!!"
Jawab si kembar barengan.
Namanya juga kembar, barengan mulu mereka. Bikin pusing Anin."Salah tanya kalian, Taru sini aja"
Jinan dan Gita yang bertugas membawa sofa hanya mengikuti kemana Anin akan meletakan sofa itu.
"Hah!! Udah ya ?"
Jinan lantas pergi setelah selesai dengan tugasnya.
Dia yang tengah rebahan asik main game, eh disuruh suruh, ngak ikhlas kan dia."Ka, udah kan ?"
Tanya Gita."Udah, makasih ya ?"
"Hemm"
Gita juga ikut pergi dari hadapan Anin. Dia juga tengah menjaga putri bungsu nya.
Sama dengan di luar yang sibuk menanta tempat, suasana di dalam rumah Jinan juga nampak riweh. Para ibu ibu sosialita tampak sibuk di dapur. Mereka ikut terjun langsung mempersiapkan bahan bahan pesta dan membiarkan asisten rumah tangga mereka berbelanja keperluan yang belum ada.
Namun, kali ini tampak sekali riweh karena salah satu anak tidak lepas membuntuti induknya, siapa lagi kalau bukan Chrispiktikkik, alias Christy.
"Mih, beli ya ? Beli ya ? Satu aja"
Christy. Anak yang tidak pernah menyerah itu terus membuntuti mami nya, alias Aya kemanapun Aya pergi. Dia seperti anak ayam yang akan terus disisi induknya.
"Ngak dek, udah ahh"
Kesal Aya."Satu aja mih, ngak apa apa kok"
"Kamu masih kecil, ngak boleh"
"Jangan di kasih mih!!"
Chika ikut menambah riweh kegiatan Aya."Ka!! Minta satu doang!!. Kaka sih bisa beli sendiri"
"Nabung makanya!!"
Christy hanya mendengus lalu kembali membuntuti Aya masuk ke dalam rumah.
Puk.
"Mih!! Adek janji ngak nakal deh, suer. Tapi beliin satu"
Cindy kaget sendiri saat bahunya di tepuk.
Dia jadi menoleh ke belakang untuk bisa melihat siapa yang menepuk bahunya."Eh!!. Tante, maaf tante"
Cengir Christy. Dia sadar dia salah nepuk bahu."Eh kamu, kenapa ?"
Tanya Cindy."Eh, ngak tante. Aku cari mamih, tante lihat ngak ?"
"Ngak liat"
"Cin!! Cin!! Air air!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga Mereka
FantasyKisah kasih dalam keluarga yang kadang menyenangkan tapi kadang juga menyedihkan...