SAHUR

1.5K 96 9
                                    

Bugh!!

"Bangun ngak!!"
Kata Chika setelah melempar bantal ke muka Christy.

"Apa si kak ? Ngantuk" gumam Christy.

"Sahur ngak ?! Mama tanyain tuh"

"Sahur ? Apa si ka ? Ini masih jam tiga astaga. Dah ahh aku mau tidur. Kity tuh ngantuk" ucap Christy dengan jelas setelah melihat jam di hpnya.

"Di bilangin sahur malah tidur. Kamu lagi dapet ngak ? Kita sahur abis itu lanjut tidur" ucap Chika yang masih sabar.

"Ck ah !! Ngantuk. Besok aja sahurnya jam 7"

"Ngaco lu, mana ada sahur jam 7 itu sama aja sarapan oneng. Bangun ngak !! Kaka seret nih"
Chika sudah meraih satu kaki Christy yang tak tertutup selimut.

"Iya iya nanti deh, aku lanjut tidur soalnya Ngantuk nya beneran ka, ngak bohong"

"Nih anak"
Dengan tidak bermanusiawinya Chika menarik kaki Christy hingga kamar menjadi gaduh.

Bugh bugh bugh.

Nadiro terkekeh saat melihat Christy turun dari lantai dua dengan wajah kusut dan misuh misuh.

"Papa...masa kaka banguninnya jahat banget, kdka pa" adu Christy.

"Kdka apaan dek ?"

"Kekerasan dalam kaka adek"

"Idih apaan tuh, ngak jelas tukang ngadu"
Chika menyusul mamanya ke dapur ketimbang mendengarkan adiknya mengadu.

"Asal adek tau, kaka lebih parah dari adek"

"Beneran pa ? Kaka dulu se parah apa ?"
Tanya Christy.

"Papa atau mama kalau mau bangunin kaka kalau ngak pakai speaker musik keras keras atau diancam ngak beli baju pasti kaka baru mau bangun"

"Tuh denger ka, kaka lebih parah. Aku mah cuma awalan aja susah, nanti juga kebiasaan ngak akan kaya tadi"
Ujar Christy agak keras agar kakanya yang di dapur mendengar.

"Kita lihat aja nanti"
Jawab Chika santai.

Beda keluarga beda cerita. Sekarang mari kita saksikan keluarga CiNan dalam sahur pertama mereka.

"Zee, tolong bangunin adek dong " pinta Cindy yang langsung diangguki Zee. Dia ke lantai dua kembali menuju kamar Yori.

"Roy ...iroy...bangun" Zee mengguncang bahu Yori perlahan.

"Bangun sahur Yori" katanya lagi masih tanpa respon dari Yori.

"Dek, bangun dek...ayo bangun"

Yori hanya bergumam tak jelas.

Merasa dia juga masih mengantuk, Zee lantas ikut tidur di sebelah Yori.

Cindy masih sibuk membuat menu sahur ala kadarnya, ini mungkin ramadhan pertamanya setelah menikah tanpa di bantu oleh asisten rumah tangga. Biasanya meski ramadhan atau libur lebaran pun dia memiliki asisiten rumah tangga yang tidak mudik karena dia non muslim, dan jika natal atau hari raya lainnya dia masih memiliki asisten yang tidak merayakan natal karena dia muslim, intinya dia tidak pernah tanpa asisten rumah tangga selama menikah dengan Jinan, Jinan selalu memanjakannya jadi dia begitu diistimewakan dengan banyaknya kemudahan selama menikah dengan Jinan.

Jinan turun dari lantai dua setelah membangunkan Eve yang paling susah bangun. Dia lantas tersenyum saat melihat Cindy fokus memasak di dapur. Dengan iseng dia memeluk Cindy dari belakang.

" Jinan, awas ih" Cindy menyingkirkan kedua tangan Jinan yang memeluknya.

"Ngantuk cin"

"Tunda dulu, bentar lagi ini selesai kok"

Cerita Keluarga MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang