Cerita Keluarga Mereka

#Dirumahaja

"Maaaaaaa! Ka ip nakal!!"
Adu Yori dengan berteriak.

"Ip!! jangan ganggu iroy makan" ucap Cindy dari arah dapur yang tak terlalu jauh dari meja makan.

"Cuman dikit elah ngadu, hadeeh"
Ungkap Eve setelah mencomot satu nugget dari piring Yori.
Dia memakannya dengan santai tanpa beban.

"Itu satu ka, ngak dikit"

"Pelit emang"

"Ngak pelit ka, aku baru makan"

"Kaka juga baru makan dari lahir"

"aku baru aja makan abis main cacing"

"Siapa suruh baru makan, makan cacing aja sana tadi"

"Aku manusia ka"

"Siapa bilang kamu hewan"

"Itu ka ip yang bilang"

"Ih mana ada!! Ngadi Ngadi lu"

"Ihh udah sana pergi aku mau makan!!"

"Makan tinggal makan sih, kenapa emang ?"

"Kaka ganggu tau !! Udah sana pergi!!"

"Biasa aja dong ngak usah ngegas"

Mendengar keributan di ruang makan, Jinan selaku papa mereka akhirnya bertindak dengan mendekati kedua putrinya. Ini kali pertama Jinan mau mendekati anaknya yang tengah ribut.

"Kenapa sih kalian ribut ? Dari pagi sampe siang benderang gini masih aja ribut, kenapa ada apa ?"
Tanya Jinan kesal juga.

"Tuh ka ip yang mulai!"
Adu Yori dengan muka memelas.

"Idih kamu juga" sungut Eve dengan wajah tengil.

"Kaka yang gangguin aku makan dari tadi!!"
Yori berkacak pinggang.

"Kaka ngak gangguin ya, cuma nemenin"
Eve ikutan berkacak pinggang.

"Tapi kaka berisik dan ambil nugget punya aku!!"
Mulai angkat tangan nunjuk".

"Kaka nyicipin doang elah, pelit banget. Jadi anak jangan pelit nanti kuburannya sempit"
Eve ikutan nunjuk".

"Tau ahh!!"
Yori mengibaskan tangannya kesal juga.

Jinan hanya diam saja, ya iyalah diam, orang lagi main game di sebelah Eve. Sejak tadi bapak itu hanya duduk diam dan fokus dengan gamenya.

Cindy akhirnya kaluar dari dapur saat sayup sayup masih terdengar suara perseteruan kaka adik itu.

Melihat sang suami hanya duduk diam tanpa melerai, emosi Cindy memuncak.

"Jinan!! Apa gunanya lu duduk di situ coba !!" bentak Cindy.

"Astagfirullah mama" ucap Jinan, Eve dan Yori bersamaan.

"Aw aw aw, sakit Cindy..." Jinan meringis saat telinganya berhasil di raih Cindy dan di beri hadiah sebuah jeweran.

"Dari tadi anak ribut lu malah asik main game, bukanya dilerai kek apa kek, ini malah cuma di deketin, apa gunanya coba" omelnya masih menjewer Jinan.

"Kata kamu suruh di deketin ya aku cuma deketin mereka lah"
Jawab Jinan enteng.

"Bener bener, dah sana main aja !!, ngak bener emang"

"Bagus lah, Zee lagi nungguin di kamar"
Jinan benar benar pergi ke arah kamar anak sulungnya.

"Jinan!!! Awas kamu yaa!! Kesel banget sih !! Kenapa pelet kamu udah ilang sama aku !! Sekarang kenapa aku jadi kesel sama kamu !!"
Ucap Cindy geram.