"Ihh! Kenapa sih ka Chika ngak mau masak!!"
"Sebel banget di rumah ngak ada makanan selain makanan kambing"
"Eh, ngatain kaka sendiri kambing dong"
"Bodo ahh!"
"Lagian adanya kayak gituan doang. Buah aja ngak ada"
"Apaan itu brokoli, wortel dan kangkung. Ngak suka ihhh!"
"Tahu gitu tadi terima aja makanan dari tante Cindy"
"lagian kenapa sih mba dirumah musti cuti ? Lebaran kan masih lama!!"
"Mamih!!! Kity laper!! Mamih bisa ngak sih kirim sushi dari jepang ? Mih!!"
"Mana ngak punya duit"
Christy. Bocah yang hampir genap 16 tahun ini kini tengah berjalan linglung tanpa tujuan. Niatnya keluar rumah mau beli nasi goreng, tetapi dia sadar dia tidak memiliki uang. Alhasil dia pulang lagi ke rumahnya.
Tak jauh dari jalan dimana Christy tengah mendumel, berdiri rumah keluarga Anin. Di teras ada dua manusia yang selalu bercanda ria menunggu waktu makan malam tiba. Mereka adalah si kembar, Shani dan Gracia.
"Eh eh. Itu bukannya Kity ya ?"
"Eh iya tuh. Kok sendirian di malam malam begini. Samperin ci"
"Ayo"
Shani dan Gracia berjalan ke arah dimana Christy tengah berjalan sendirian.
"Kity ? Ya ampun!"
"Huaaaaaaaa...kaka!!"
Christy lantas memeluk Gracia erat.
"Aku laper ka !! Ka Chika ngak masak!! Mba lagi cuti !! Aku laper ka!!"
Adunya."Ya ampun, kasian banget kamu dek. Ikut kita yuk? Mau ngga ?"
"Mau..kity mau!!"
"Ya udah yuk"
Shani dan Gracia membawa Christy ke rumah mereka.
"Dek, bukannya ini jadwalnya kamu masih nginep di keluarga om Jinan ? Kok udah di rumah aja ?"
Tanya Gracia heran.Jadi begini saya jelaskan, Christy kini mempunyai jadwal menginap di perumahan itu. Seminggu di rumahnya sendiri, seminggu di rumah CiNan, seminggu di rumahnya keluarga cangcorang dan di keluarga Anin juga. Tetapi, minggu ini memang jadwalnya dia menginap di rumah keluarga CiNan. Makanya Gracia heran mengapa bocah ini tengah berkeliaran di depan rumahnya sedangkan dia punya jadwal menginap di rumah lain. Semua penghuni perumahan itu pun tahu jadwal menginap Christy ini. Jadi jangan heran.
"Sruttt. Jadi...aku...milih pulang aja. Srutt. Soalnya disana aku repotin mulu. Srutt"
"Dek...nieh di buang dulu ingus nya"
Shani memberikan beberapa helai tisu. Kelamaan menangis pasti membuat hidup pun kebanjiran air.
"Kaaaa...mau makan. Aku laper"
Katanya. Sejak sore tadi selepas pulang dari rumah keluarga CiNan, dia belum makan sama sekali. Cindy sempat menelfon nya untuk menanyakan dia mau makan di rumahnya atau di rumah Cindy. Jika dia ingin makan di rumahnya sendiri, Cindy akan mengirimkannya makanam. Tetapi lagi dan lagi Christy menolak itu."Siapa dek ?"
Anin muncul dari lantai dua. Dia baru saja mandi.
"Christy ma. Dia kabur" adu Gracia.
"Ngak kabur ka, cuma pulang aja"
"Loh. Bukannya kamu harusnya masih di rumah tante Cindy ? Kok...ada di luar ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga Mereka
FantasyKisah kasih dalam keluarga yang kadang menyenangkan tapi kadang juga menyedihkan...