Pagi hari di keluarga CiNan.
"Pa, pakai telornya kan satu butir!" protes Zee saat Jinan mengambil dua butir telur dari kulkas.
"Di resep kok dua" ujar Eve yang memegang resep di hpnya.
"Iya kan yang satu buat isinya ip, tapi kan itu nanti ini kita buat adonannya dulu" Zee berujar lagi.
"Uang bener mana ? Papa bingung"
Tanya Jinan yang masih memegang dua butir telur."Pakai satu dulu pa, itu pun pakai kuning telur nya aja"
Jawab Zee.Jinan mengangguk paham dan meletakan dua telur itu di meja belajar nya, meja masak maksudnya.
Prak.
"Papa, kok telurnya di jatuhin sih" ucap Yori.
"Eh, ya ampun kok bisa jatuh ?"
Zee dan Eve hanya memutar bola matanya malas. Jelas jatuh itu telur, orang telur kan bulet dan main taro di tempat rata macam meja, jelas menggelinding lah.
"Yah sisa satu kan telurnya" sesal Jinan.
"Mau gimana lagi, buat isiannya kita harus putar otak lagi pa"
"Bener Zee, dah kita mulai aja buat pie nya. Papa yakin deh pie susu kita ngak kalah dari pie susu oma kalian yang mama suka, mama pasti lebih suka pie yang kita buat" kata Jinan optimis.
"Pasti lah, soalnya Zee buatnya dengan penuh sayang" Zee ikut ikutan.
"Apalagi aku yang baca resepnya dan step stepnya, makin enak pasti"
"Kalau aku kalau aku...
"Diem bontot" ujar Eve, Jinan dan Zee bersamaan.
"Aahhh jahat!! Aku bangunin mama sekarang loh"
"Ehhh jangan iroy" jegat Jinan.
"Iya nieh, kita kan mau bikin suprise buat mama, kamu mau kan bikin mama bahagia ?"
"Mau mau kaka, pa. oke oke aku team liatin aja"
"Jangan liatin aja, sini bantuin papa sama ka Zee"
"Wahh asik !! Aku harus ngapain pa?"
Yori lantas turun dari bangku mendekati Zee dan Jinan."Iroy bagian ngaduk ya nanti"
Yori mengangguk semangat saat mendapat jatah juga, sejauh ini ia hanya diizinkan untuk duduk dan melihat saja perbuatan dua kakanya dan juga papanya yang seperti mengajak tempur dengan dapur.
"Naek sini bocil" Eve mendorong kursi agar Yori bisa menyamai tinggi meja masak.
"Tepung udah, telur udah, susu kental udah. Apa lagi nieh bahannya ?"
Tanya Jinan berkacak pinggang."Mentega pa, udeh ?"
Tanya Eve."Zee mentega nya mana?!"
Jinan berteriak agar Zee yang masih di depan kulkas bisa mengambil mentega sekalian."Mentega yang mana sih ? Kok sama kaya ini ?" Zee bingung sendiri di depan kulkas.
Merasa Zee sudah cukup lama di depan kulkas, Jinan dan Eve mendekat. Jangan tanya Yori, dia ngak bisa turun dari kursinya.
"Kenape ente ? ngak tau mane mentega ye ?"
Tanya Eve bersedekap tangan."Diem deh ip. Emang lu tau mana mentega? Coba sini cari"
Tantang Zee."Minggir nape" suruh Eve.
Zee menyingkir dari harapan kulkas agar Eve bisa leluasa menemukan mentega.'Mana ye, biasanya mama naro disini nieh, kok adanya margarin"
Gumam Eve yang masih jelas terdengar oleh Zee dan Jinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga Mereka
FantasyKisah kasih dalam keluarga yang kadang menyenangkan tapi kadang juga menyedihkan...