"Ih Yori jangan di pegang pagang!"
Plak!!
"Ihh sakit ka !!"
"Siapa suruh di pegang"
"Kan cuma pegang"
"Kaka ngak suka!!"
"Ihh rese deh"
Cindy hanya menggelengkan kepalanya menatap Zee dan Yori yang bergelut di ranjang kamarnya. Kejadian seperti itu sudah sering terjadi maka dia tak akan melerai atau menghentikan pergulatan itu. Biasanya kalau belum ada yang nangis pasti belum kelar. Kita tunggu saja siapa yang akan kalah kali ini.
Ternyata sang kaka lebih mengalah dengan membiarkan adiknya mengintip layar ponselnya.
Tak lama Yori nampak bosan hanya melihat Zee bermain game. Dia memutuskan bangun lalu mendekati mamanya di ujung ranjang.
"Maaa..udah belum ?"
Yori mendekati Cindy yang duduk di ujung ranjang dan tengah menyusui seorang bayi mungil di pangkuannya dengan botol minum khas bayi."Belum habis sayang, kenapa sih ngak sabar banget ya?"
"Iyaaa... iroy pengen main lagi sama debay" jujurnya. Dia meletakan dagu di bahu Cindy agar bisa leluasa melihat bayi kecil itu dari atas.
"Sabar ya kaka iroy aku mau minum susu dulu" kata Cindy dengan suara khas anak kecil.
"Tapi aku ngak sabar main sama kamu, ka Zee ngak seru di ajak main"
Dia menoleh ke arah Zee yang masih rebahan di belakangnya."Kamu mainin rambut kaka terus roy, kaka kan geli" bela Zee. Dia akhirnya menutup layar ponselnya dan ikut mendekat ke arah Cindy.
"Debay nya lucu kayak aku" ungkap Zee.
"Mirip aku lah lucunya!"
Kata Yori kurang terima."Aku lah!!"
"Aku !!"
"Kaka!!"
"Iroy!!'
"Z..
"Udah udah...ini dede nya sampe berhenti minum denger kalian ribut loh" tegur Cindy.
"Kaka yang mulai"
"Iya ngalah deh.."
Yori kembali meletakan dagunya ke bahu Cindy setelah tadi berdebat dengan Zee.
"Ma...kok belum habis juga?"
"Bentar lagi ya ? Dedenya haus banget kayaknya"
"Kita main ke bawah dulu yuk ? Ka ip kan lagi masak sama papa"
Ajak Zee."Nah iya, dari pada nunggu debay nya minum susu kelamaan, mending ke bawah nyusul in papa buat makan malam"
Saran Cindy."Tapi tapi..."
"Jangan banyak tapi, asem"
"Itu tape"
"Beda satu kata doang elah...yuk ah kita ke bawah"
Zee menarik satu tangan adiknya untuk mengajak nya turun ke dapur."Gendong"
"Apa sih yang ngak buat kamu adikku"
Zee berlutut membelakangi Yori. Yori jelas girang saat Zee bersedia menggendongnya.
"Hati hati ka..."
"Iya ma..."
Keduanya turun juga ke dapur. Di dapur sudah ada Jinan dan Eve yang sudah bergulat dengan memakai celemek masing-masing. Keduanya tengah serius memasak sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga Mereka
FantasyKisah kasih dalam keluarga yang kadang menyenangkan tapi kadang juga menyedihkan...