Christy sejak tadi tak berhenti menangis di sofa ruang tamu. Dia tengah meratapi nasibnya yang kata Vivi akan punya adik. Dia sangat tidak suka bila benar dia mempunyai adik lagi. Punya kaka satu aja berasa punya adik, apalagi beneran punya adik. Dia bisa bisa di campakan papa dan mama nya.
"Huaaaa!! Kity ngak mau punya adik!! Ka vivi Kity ngak mau punya adik!! Huaaaa"
Vivi yang duduk di sebelah Christy sejak tadi menjadi sasaran kekesalan Christy. Dia sudah entah berapa kali mendapat cubitan, pukulan di lengan, bahu, paha dan juga tarikan pada rambutnya. Dia hanya tetap diam sembari mendengar rengekan Christy sejak dia tiba.
Minggu pagi yang biasa Vivi habiskan dengan tidur hingga siang menjelang, terpaksa terusik saat Chika menelfonnya pagi pagi agar datang ke rumahnya. Chika bilang, mamanya sejak pagi buta tak berhenti muntah muntah. Bahkan badannya agak panas dan sekarang terkulai lemas.
Vivi yang tahu bahwa Chika hanya tinggal bertiga dengan adik dan mamanya pun tak berfikir lagi. Dia langsung ke rumah Chika yang tengah di tinggal semua pekerja di rumahnya dan juga Nadiro yang pergi dinas.
"Udah terima aja ty. Adik kan anugrah juga dari Allah"
Ujar Vivi. Dia juga sudah mengulang kata kata itu berulang kali namun Christy tetap saja menangis."Pokoknya ngak mau ka Vivi!! Kity ngak mau!!"
Chika turun dari lantai dua membawa nampan. Dia baru saja menyuapi Aya bubur ayam yang Vivi bawa tadi.
"Udah Chik ?" tanya Vivi yang melihat Chika turun dari lantai dua.
"Udah. Kity belom selesai juga meweknya ?"
Vivi menoleh ke arah Christy lalu menggeleng.
"Huaaaaaaaa!! Ngak mau!! ngak mau !!
Kini Christy memukul mukul bantalan sofa yang ada di pangkuannya.
Vivi sampai menutup kedua telinga nya karena teriakan Christy kali ini lebih keras.
"Diem ty, lu ngak cape mewek mulu??"
Chika ikut duduk di sebelah Vivi.Dia sedikit merapikan anak rambut Christy yang beruraian tak rapi di pipinya.
"Ka...Kity ngak mau punya adik"
rengek Christy."Siapa yang bilang lu mau punya adik?"
Chika menatap Christy sewot."Ka Vivi yang bilang. Ka vivi bilang, kalau mama muntah muntah pagi pagi itu tandanya ada dede bayi di perut mama. Bener ya ka ?"
Chika menatap Vivi sengit. Dan vivi membalasnya dengan cengiran polos.
"Kata orang sih gitu"
Ujar Vivi lirih."Emang iya ?"
Kerutan nampak di dahi Chika."Katanya sih gitu Chik. Emang tante Aya udah isi lagi ?"
"Isi apa ?"
"Bayi lah, apalagi"
"Ngak tahu. Tapi emang dari pagi mama muntah muntah gitu Vi"
"Udah fix sih kalian mau punya adek lagi. Ciri ciri orang bunting tuh muntah muntah"
"Gue jadi cemas, karena saingan gue makin banyak kalau mama beneran punya anak lagi. Mana kunyuk satu ini aja udah pusing gue, apalagi nambah satu"
Chika mengigit kuku jemarinya takut. Takut beneran punya adik."Huaaaaaa!!"
Tangis Christy semakin pecah saat mendengar obrolan Chika dan Vivi.
"Aahh lu diem napa ty, gue budeg denger lu nangis mulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Keluarga Mereka
FantasyKisah kasih dalam keluarga yang kadang menyenangkan tapi kadang juga menyedihkan...