𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐧𝐝]

[17]. Taman kota🌱

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

Pagi cerah ini, sinar matahari mulai menembus gorden kamar gadis dengan balutan selimut tebalnya, masih bergerak mencari posisi nyamannya. Tetapi setelah itu netranya mulai terbangun. Ia akan mencari aktifitas untuk mengisi hari liburnya, entah ada rapat apa sekolah di liburkan. Tepatnya hari ini adalah hari Rabu.

Bergegas turun dengan setelan kaos hitamnya tidak lupa celana selutut dan juga sepasang sepatu putih. Mungkin taman kota adalah tujuannya.

"Pagi mi" sapa Erika dengan senyum khasnya

"Pagi juga sayang" balas Chiara dengan senyumannya

"Mau kemana kok udah rapi?" Tanya Chiara maminya

"Mau ke taman sekalian sarapan" jawab Erika dengan menguncir rambutnya menjadi satu

"Sama Arkan lagi?" tanya Chiara dengan senyum menggodanya

"Arkan? Kenapa Arkan" jawab Erika dengan wajah cemberutnya

"Cia sendiri mami bukan sama Arkan" kata Erika menjelaskan

"Mami kira sama Arkan, nggak papa kali kalau sama Arkan. Anaknya baik" sahut Chiara

"Nggak ah, males banget sama Arkan orang rese anaknya"balas Erika

"Iyain aja deh" balas Chiara

"Ih, nggak usah di bahas ah. Yaudah Erika pamit, assalamualaikum" pamit Erika lalu beranjak pergi

Lalu meninggalkan rumahnya dengan hentakan kesalnya, Chiara kenapa bisa tahu padahal waktu itu sedang pergi ke luar dengan Alex.

Erika hanya mendengus, "yang bener aja gue sama Arkan, ogah banget" batinnya

Melangkahkan kakinya dengan berjalan kaki, jarak taman kota dan rumahnya memang dekat, hanya butuh 10 menit untuk menempuhnya.

"Ternyata nggak enak juga jalan sendiri" batin Erika

"Dorrr" teriak Arkan dengan memegang bahu Erika

"Anjir, siapa sih lo" kaget Erika

"Sendirian mulu lo" sahut Arkan

"Kenapa emang? ada masalah?" sinis Erika dengan memutar bola matanya

"Siapa yang nguruh muter mata gitu" dengus Arkan tidak suka

"Terserah gue huh" jawab Erika lalu meninggalkan Arkan yang sedang menatapnya dengan tajam

"Tunggu napa" kata Arkan sambil berlari kecil

"Ogah, sana pergi ganggu banget lo" ketus Erika

"Ayo ikut gue bentar" ajak Arkan

"Kemana?" Tanya Erika

"Makan bubur di langganan gue yuk, gue yakin rasanya nagih" jawab Arkan dengan mengandenng tangan Erika

Setelah berjalan sebentar sampailah mereka di depan tukang bubur langganan Arkan. Terlihat pengunjung di sana sangat ramai.

"Mang bubur sama teh anget dua" pesan Arkan

"Tunggu mas, tumben bawa si eneng" balas Mang Asep

"Iya mang, baru jinak ceweknya" ucap Arkan dengan terkekeh pelan

"Gue tabok lo" galak Erika

"Mas Arkan nggak pernah bawa cewek kalau ke sini neng. Ini mah pertama kalinya, neng teh pacarnya mas Arkan ya ?" Tanya mang Asep

"Emang iya?" Tanya Erika kepada Arkan

"Bener" jawab Arkan

"Sebentar saya buatkan dulu" kata mang Asep kemudian meninggalkan keduanya

"Ye keciduk nggak ada gandengan" ledek Erika

"Apaan?" Tanya Arkan sedikit blushing

"Laki kok blushing" ledek Erika dengan senyum menggodanya

"Si.. siapa?" tanya Arkan gugup

"Lo" kata Erika sambil tertawa

"Plis jangan senyum ini tempat umum" kata Arkan

"Emang kenapa, gue yang senyum kenapa kok lo yang sewot sih" sewot Erika

"Pokoknya gak boleh" kata Arkan ngegas

"Aneh lo" jawab Erika

"Ini pesanannya atuh silakhan" kata mang Asep mengalihkan perhatian keduanya

"Makasih mang" jawab Arkan

"Sama sama mas" balas mang Askep

"Cepet makan abis itu gue anterin pulang" kata Arkan

"Yaaa" balas Erika

"Enak juga buburnya" kata Erika ketika mulai mencipipi buburnya

"Emang enak kok ini juga searah sama rumah lo, lo nggak pernah ke sini ya?" Tanya Arkan

"Gue mana pernah ke sini. Elang juga nggak pernah ngajak ke sini" jawab Erika

"Berarti lo sering ke sini dong?" Tanya Erika

"Iya sama yang lain juga, apalagi Ricky suka nambah mulu " jawab Arkan dengan terkekeh

"Mana gue tahu" sahutnya

"Udah selesai kan lo ?" Tanya Arkan

"Udah" jawab Erika

"Berapa mang ?" Tanya Arkan

"20.000 aja mas" jawab mang Asep

Setelah memberikan uang pada mang Asep. Arkan pun akhirnya mengantar Erika pulang. Setelah itu ia pun bergegas pulang ke rumahnya sendiri.

Minggu 27 Desember 2020