[10]. Permintaan 1🌱

1.7K 77 6
                                        

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

Pagi di hari senin merupakan salah satu pagi tersibuk yang menjadi momok bagi sebagian orang. Sindrom  I Hate Monday seakan sudah mendarah daging, memunculkan ketakutan yang mampu menjatuhkan semangat sampai di level yang paling tidak menyenangkan.

Bagi anak sekolah, hari ini merupakan hari yang cukup berat karena PR minggu lalu yang harus segera dikumpulkan. Belum lagi ditambah kewajiban upacara bendera yang seringkali tidak begitu diminati karena harus berdiri terkena terik matahari.

Termasuk gadis dengan bando berwarna orange yang melekat undah di atas kepalanya, pagi-pagi sekali ia harus berangkat dan datang di sekolah. Malas sebenarnya untuk menginjakan kakinya di sini apalagi masih terlalu pagi.

"Gue duluan bang" kata Erika lalu berlalu ke kelasnya dan mendapat anggukan dari Elang

Baru berapa langkah ia berpijak di lantai keramik ini suara cempreng milik Gisel memenuhi indra pendengarannya, "tungguin woi" teriak Gisel

"Berisik banget lo" dengus Erika

"Nanti katanya ada murid baru lo" kata Gisel mulai menyamakan langkahnya dengan Erika

"Kenapa?" Tanya Erika tidak heran

"Ganteng banget gila" pekuk Gisel dengan antusias

"Lo karungin aja sekalian" balas Erika kemudian meninggalkan Gisel di lorong kelasnya, sedangkan Gisel hanya mendengus sebal

Kelas 12 IPA 2

"Selamat pagi anak anak" kata bu Merlin yang datang dengan cowok yang memakai seragam berbeda

"Pagi bu" jawab semua

"Anak anak di sini akan ada murid baru, pindahan dari Bandung. Silahkan perkenalkan nama kamu" kata bu Merlin menginterupsi

"Iya bu makasih" jawab cowong itu sopan

"Nama gue Alfian Alfirmansyah panggil Alfian aja atau Fian, gue pindahan dari Bandung dan semoga kita bisa berteman dengan baik" kata Fian di sertai senyumannya

Banyak sorakan yang mampu membuat samg empu hanya terkekeh, "diam, Fian silakahan duduk di samping Aldo" kata bu Merlin

"Iya bu makasih" jawab Fian lalu berlalu di samping Aldo, hanya itu satu-satunya bangku yang kosong

"Oke anak anak mari kita lanjutkan pelajaran kita" kata bu Merlin

Setelah 3 jam menghabiskan waktunya untuk mengikuti pembelajaran pagi ini akhirnya bel istirahat berbunyi nyaring, "kantin yuk" ajak Gisel dengan menarik tangan Erika pelan

"Eh gue boleh ikutan?" Tanya Alfian dengan senyum tipisnya

"Boleh, nggak sekalian Al?" Tanya Gisel kepada Aldo

"Kuy lah, gue laper" jawab Aldo lalu berdiri dan mengikuti kedua cewek itu bersama Alfian

Berbeda dengan Arkan dan lainnya yang harus rela jam istirahatnya terpotong oleh guru killer itu, menyebalkan sekali guru satu itu suka sekali membuat perut muridnya kelaparan.

"Kantin yok, laper banget" keluh Ricky

"Gaslah, kampret emang Budi" gerutu Wira sebal mengingat beberapa jam lalu dirinya kena semprot karena tertidur di kelas

Mereka berempat berdampingan menuju kantin, banyak pujian yang terdengar dengan decak kagum, kapan lagi melewatkan pangeran sekolah mereka lewat ya kan.

Meja pojok menjadi pilihan mereka untuk mengisi perut mereka yang kosong, "pesen sana" titah Arkan

"Enak aja lo kalau ngomong" sahut Ricky sewot

"Gue traktir" jawab Arkan sambil menyerahkan dua lembar pecahan 50 ribu

Kedua mata Ricky langsung berbinar terang, "oke, pesen apa lo pada?" tanya Ricky lalu mengambil uang itu dengan raut bahagia

"Giliran uang aja ijo mata lo, dasar" ketus Elang

"Mata duitan dasar" kata Wira tidak habis pikir

"Ayo mau pesen apa?" Tanya Ricky sekali lagi

"Mie ayam empat sama es teh empat" kata Arkan lalu mendorong bahu Ricky pelan

"Oke paduka, hamba izin pamit" Balasnya lalu ngacir menuju penjualan mie ayam

Setelah 15 menit akhirnya Ricky datang dengan membawa nampan di bantu oleh penjual mie ayamnya, "silahkan paduka" oceh Ricky dengan senyum mengembang

Setelah mengucapkan terimakasih Ricky menoleh Arkan, "kembaliannya buat gue ya Ar" katanya dengan senyum menyebalkannya dan di balas anggukan oleh Arkan

Mereka mulai melahap makanan mereka masing-masing, sesekali  Arkan  memperhatikan gerak-gerik Erika dari seberang mejanya, melihat Erika makan semeja dengan lelaki lain dan lelaki itu duduk di samping Erika dengan jarak yang cukup deket.

Melihat Erika nya mengembangkan senyum di depan lelaki itu, emosi Arkan tiba-tiba langsung meluap, langsung menarik tangan Erika menuju ke luar kantin dan membawanya menuju rooftof sekolah.

"Heh, kurang ajar lo" maki Erika dengan sumpah serapahnya

"Gue gasuka lo deket sama cowok itu" ucap Arkan dengan raut wajah datarnya

Erika langsung melotot, "lo siapa ngatur gue seenaknya?" tanya Erika sarkas

"Gue gasuka, gue minta jauhin dia atau lo gue cium di sini" jawab Arkan penuh penekanan

"Gila lo, lo nggak ada hak buat ngatur gue" sahutnya dengan nada kesal

"Iya gue gila, kenapa? Gue gila karena lo" jawab Arkan dengan nafas memburu

"Jauhin dia atay dia yang celaka" katanya

"Oke fine" jawab Erika mengalah

"Good girl, tunggu 2 permintaan lagi" kata Arkan lalu meninggalkan Erika sendiri

"Kurang ajar banget tuh cowo, udah ganggu gue makan dan narik gue ke sini, malah pergi seenaknya" batinnya dengan sumpah serapahnya untuk Arkan

Sabtu 11 Juli 2020

𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang