[16]. Rumah pohon🌱

1K 54 0
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

Arkan sedang termenung di King sizenya dengan mata terpejam, masih ada waktu untuk merehatkan tubuhnya sebentar. Ia akan menghubungi Erika saja untuk mengusir rasa bosannya. Untung saja ia sudah meminta nomernya kepada Elang.

"Astaghfirullah calon pacar, gue ngetik panjang lebar  cuma di read doang masa, tega bener" gerutunya saat pesannya hanya di baca tidak di balas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Astaghfirullah calon pacar, gue ngetik panjang lebar  cuma di read doang masa, tega bener" gerutunya saat pesannya hanya di baca tidak di balas

Setelah bersiap-siap akhirnya selesai juga, ia menggunakan kaos putih dan jaket denimnya dengan celana berbahan jeans yang baru di belikan oleh mamahnya.

Membutuhkan 20 menit untuk sampai di kediaman Erika, rumahnya kelihatan sepi mungkin om Alex tidak ada di rumah pikirnya, "assalamualaikum, Erikaaa main yuk" teriak Arkan.

"Waalaikumsalam, tumben lo ke sini malem-malem" sahut Elang heran

"Mau jemput adek lo" Balas Arkan dengan senyum tipisnya

"Ngapain lo nyari adek gue?" Tanya Elang mengitimidasi

"Keluar bentar El, kepo amat lo" jawab Arkan

"Pala lo kepo, adek gue tuh yang lo ajak keluar" Kata Elang sewot

"Keluar bentar ke rumah pohon" sahut Arkan

"Jangan malem-malem. Awas aja sampe adek gue lecet gue geprek pala lo" ketus Elang

"Siap calon kakak ipar" balas Elang dengan senyuman yang manis

"Ogah banget gue jadi kakak ipar lo" dengus Elang

"Sayang ada tamu nih" Teriak Elang

"Bentar" jawab Erika

Bunyi sepatu mengema, Erika turun dengan baju kodoknya dan juga rambut tergerai yang di hiasi bando berwarna hitam menambah kesan cantik tersendiri.

"Bengong mulu lo?" tanya Erika bingung

"Nggak kok, yuk berangkat sekarang. Gue pamit El" pamit Elang

"Pamit abang" giliran Erika yang berpamitan

"Hati-hati, jangan kemaleman kalau pulang" kata Elang dan di angguki keduanya

Setelah keduanya tidak terlihat Elang kembali berlalu menuju kamarnya untuk melanjutkan filmnya yang tertunda.

"Mau kemana ?" teriak Erika di atas motor

"Nanti juga lo tahu" jawab Arkan

"Sok misterius lo" dengus Erika

Setelah menempuh perjalanan 15 menit akhirnya keduanya sampai di depan pohon besar dengan rumah kecil di atasnya, Erika menatap kagum ke arah runah pohon itu. "Gimana suka?" Tanya Arkan

"Suka, indah banget pemandangannya" jawab Erika

"Ayok naik, gue udah nyiapin makanannya di atas" kata Arkan sambil menggandeng tangan Erika untuk menaiki tanga kayu itu

"Pelan-pelan" kata Arkan sambil membantu Erika untuk menaiki tangga itu

"Makasih" ucap Erika ketika keduanya telah sampai di atas

Terlihat pemandangan dari atas malah indah sekali, tatanan bintang berjajar rapi di atas langit. Bulan malam ini entah kenapa terlihat sangat indah, bulan sabit itu sangat indah apalagi dengan sinarnya yang mulai meredup.

"Ini rumah pohon gue dari SMP, udah sekitar 5 tahun gue punya nih rumah. Dan nggak banyak yang tahu tempat ini. Lo cewek pertama yang tahu tempat ini" Jelas Arkan

"Oh ya?" tanya Erika

"Iya, beneran. Nih sambil makan juga" jawab Arkan

"Indah, gue suka" kata Erika dengan wajah ayunya

Sedangkan Arkan menahan kedutan pada bibirnya, rupanya gadisnya menyukainya. Lalu mereka mulai melahap makanan yang ada, keduanya  membawanya ke teras rumah pohon tersebut. Dan memulai makan sambil menikmati pemandangan langit di malam hari.

Minggu 27 Desember 2020

𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang