About Love

5.5K 450 4
                                    

Readers-Nim Bebas Berkomentar 🙂

Jennie spontan menundukkan dirinya akibat mendengar suara pintu kamar  di buka dengan keras. Seseorang itu menatapnya dengan tajam. Tatapan mata keduanya mengisyaratkan sesuatu. Seseorang itu menghampirinya.

"Ayo pulang" ajak Lisa menarik tangan Jennie. Namun Jennie menepisnya tangan suaminya.

"Kau pulang saja sendiri, aku aku ingin menginap disini" Jennie kembali berbaring.

"Untuk apa kau menginap disini, bagaimana nanti jika Appa dan Eomma tau, apa kau ingin memperlihatkan rumah tangga kita yang sedang tidak baik kepada semua orang" marah Lisa.

"Memangnya kenapa, aku sengaja melakukannya supaya kau juga tau apa yang ku rasakan selama ini. Kau ingat saat mempersiapkan pernikahan kita kau tidak ikut serta membantu ku, semua orang mempertanyakan mu, aku berusaha menutupinya kerna tidak ingin mereka mengetahui yang sebenarnya terjadi, dan sekarang giliran mu untuk menutupi apa yang terjadi pada rumah tangga kita." Cetus Jennie.

"Jadi kau ingin membalas ku ?" Jennie tidak menjawab pertanyaan Lisa.

"Aku ingin tidur, tidak baik begadang untuk kesehatan anak ku, hmm anak mu, aku ini hanya mesin penghasil anak bagi mu. Atau kau ingin aku melayani mu sekarang" Jennie membuka kancing bajunya.

"Cukup !" Lisa meninggikan suaranya.

"Ada apa dengan mu, lebih baik kau pulang" Jennie memunggungi Lisa. Sebenarnya ia takut dengan kemarahan suaminya, tapi kucing nakal itu berusaha bersikap tenang.

"Aku tidak bisa tidur, aku mengkwatirkan mu dan anak kita" Jennie tertawa mendengar penjelasan suaminya.

"Tidak-tidak. Aku tau kau hanya mengkwatirkan anak mu, kau tidak ingin kehilangan anak mu untuk yang kedua kalinya." Jennie berbicara tanpa melihat Lisa. Manusia spesial itu naik ke atas tempat tidur, membuat tubuh istrinya telentang dengan ia berada di atasnya.

"Kau harus menghormati suami mu, lihat mata ku jika aku sedang berbicara, jangan mengundang amarah ku, kau akan menyesal" Kilatan amarah terlihat dari bola mata indah Lisa. Nyali kucing nakal itu menciut, ini pertama kalinya Lisa marah seperti itu. "Ya yang kau ucapkan itu benar, aku tidak ingin kehilangan anak ku untuk yang kedua kalinya tapi aku juga tidak ingin kehilangan wanita yang ku cintai untuk yang kedua kalinya. Aku mencintaimu !" Teriak Lisa. Jennie menangis setelah mendengar pengakuan suaminya. "Mianhae membuat mu takut, jangan menangis" Lisa menghapus air mata istrinya lalu memeluknya.

"Poo-poo berat" ucap Jennie dengan nada manja. Lisa berbaring di sebelah Jennie.

"Poo-poo itu artinya kau sudah tidak marah lagi ?" Jennie menggelengkan kepalanya.

"Aku mencintaimu, aku tidak  Menganggap mu seperti bayang-bayang Irene, tapi ku mohon kau harus menerima bahwa Irene masih di hati ku, dia memiliki tempat yang berbeda disana" jelas Lisa

"Aku akan berusaha menerimanya" pasrah Jennie

"Terimakasih sayang, berapa usia kandungan mu ?" Lisa membuat baju Jennie ke atas, ia memegang perut istrinya.

"1 Bulan. Ternyata aku tidak menyadarinya" Jennie tertawa. Usia pernikahan Jenlisa sudah 4 Bulan.

"Aku tidak sabar menunggu 8 bulan lagi untuk kehadiran anak kita. Setelah anak kita lahir kita akan mengunjungi Thailand, tidak untuk sekarang, aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Kalian" ungkap Lisa. "Hmm J semenjak kau hamil kau terlihat lebih menyeramkan dari sebelumnya"

Cool Manoban (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang