Setelah selesai makan malam, kini Tn. Kim dan Jennie berada di uang tamu, tampaknya pembicaraan mereka sedikit lebih serus.
"Appa Mianhae." Lirih Jennie, seraya menundukkan kepalanya, menahan air mata yang akan keluar dari mata indahnya. Tn. Kim menghela nafas kasar, pandangannya menatap lurus ke depan
"Kenapa kau selalu mengutamakan ke inginanan mu di atas segalanya, " ucap Tn Kim datar. "Kau yang ingin melanjutkan kuliah mu di Luar Negri, bukan ?, dan sekarang kau juga yang tak mau lagi melanjutkan kuliah mu disana, dan ingn melanjutkannya kembali di Korea." Tn. Kim menggeser sedikit tubuhnya untuk melihat putri bungsunya. "Jennie Kim, Appa bertanya padamu, kenapa kau hanya menunduk sedari tadi."
"Appa Mianhae, aku tidak menemukan kenyamanan ku disana, dan terlebih lagi aku selalu
merindukan kalian, Apa Appa tak mengijinkan ku untuk melanjutkan Kuliah ku disini ?." Lirih Jennie menatap Tn. Kim dengan mata yang memerah menanan tangis. Tn. Kim mendekati putrinya, membawanya kedalam pelukannya."Appa tidak pemah melarang mu untuk melanjutkan kuliah di Korea ataupun di New Zealend, hanya saja di saat orang tua mu menjelaskan sesuatu, cobalah untuk sedikit memahaminya." Sang ayah berucap seraya membelai rambut putrinya.
"Appa Saranghae." Tangis Jennie pecah di pelukan sang ayah.
"Nado Saranghae Baby, tidak ada orang tua yang menjerumuskan anak-anaknya, orang tua tahu
mana yang baik dan mana yang buruk untuk anak-anaknya." Jennie mengangguk, dengan air mata yang masih mengalir dari mata kucingnya. "Istirahatah bayi Appa, Appa akan mengurus untuk Kampus baru, dan besok kau pergi la dengan Eonni mu untuk membeli keperluan mu." Ucap Tn. Kim seraya mencium pucuk kepala putri Bungsunya."Gomawo Appa." Jennie mencium seluruh wajah ayahnya dan berlari menuju kamarnya dengan semangat.
Di Kamar Jisoo, terdengar sedikit kegaduhan antara anak Kelinci dan anak Kucing.
"Yak.. Jendeuk!, berhenti merengek, kau membuat kepala ku pusing."
"Itu kerna kau tidak mau menemani ku berbelanja," ucap jennie mempoutkan bibirnya.
"Aku kan sudah bilang padamu, kalau hari ini aku tidak bisa, aku akan ke Bandara Menjemput Kekasih ku, makanya kau segera lah punya kekasih, supaya ada yang menemanimu kemana-mana, aisss." Ucap Jisoo yang mulai kesal terhadap adiknya.
"Kau tega sekali Eonni," lirih Jennie seperti orang yang teraniaya. Jisoo yang melihat itu tidak tega dan merasa sedikit bersalah.
Terlintas ide di pikiran Jisoo. "Ahh, kenapa kau tidak minta Chaeng saja yang menemani mu berbelanja, jamkkanman, aku akan menelpon Chaeng." Jennie mengiyakan ide kakaknya dan tersenyum tulus.
"Sepertinya tidak buruk dan aku Juga merindukan Chaeng."
Chaennie sudah selesai membeli peralatan kuliah Jennie, kini dua gadis cantik itu, tengah berada di sebuah Cafe, keduanya memutuskan untuk makan siang disana. Cafe ini memang terlihat sederhana tapi berkesan Elegan, cocok untuk merilekskan mata dan pikiran.
"Eonnie aku tidak menyangka kita akan berkuliah di Universitas yang sama," ucap Chaeng semangat sambil meminum kopinya."Kerna aku sangat merindukan kalian," Jennie pun menyeruput kopinya.
"Nanti akan ku kenalkan Eonnie pada teman-temanku" ucap Chaeng dengan kekehannya.
"Baiklah Rosie."
"Hmm, sebenarnya pemilik cafe ini juga temanku, tapi dia sekarang lagi pulang ke Thailand kerna Daddy nya berulang tahun dan siang ini dia akan kem.."
"OMG"
Chaeng tidak melanjutkan ucapannya, dan langsung menarik tangan Jennie menuju parkiran, tempat mobil mereka berada.
"Park Chaeyong! kita mau kemana" Jennie berbicara sedikit kesal, pasalnya gadis Aussie itu tidak
meminta persetujuan padanya terlebih dahulu dan langsung menyeretnya."Kita akan ke Bandara Eonnie, menjemput temanku yang ku bicarakan tadi," ucap rose fokus
pada jalanan.Internasional Incheon
"Ayo Eonnie pasti dia akan mengomeli ku." Rose menarik tangan Jennie berjalan dengan tergesa-gesa, Jennie hanya pasrah mengikuti Chaeng dengan kebingungan.
"Ahh Eonnie itu teman ku bersama Jisoo Eonni." Kedua gadis itu berhenti di depan kedua wanita yang sedang menunggu Chaeng sedari tadi.
"Kenapa lama sekali Chipmunk." Ucap gadis jangkung itu dengan lembut.
"Jisoo Eonni" ucap Jennie yang penuh tanda tanya.
"Ahh Jennie kau disini juga," ucap Jisoo.
"Kajja aku sangat lelah" gadis janggung itu memecahkan kebingungan Jennie.
Lalisa Manoban
-Cool
-Sabar
-Penyayang
-FutaPark Chaeyong
-Ceria
-Lembut
-Hobby makanThanks My Readers-Nim ❤️
Follow, Vote, Komen untuk Lanjut
Saling Menghargai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Manoban (END)
Teen FictionTidak semua harus di ungkapkan dengan kata-kata, jika kau berada di hatiku, maka kau akan merasakan Cinta yang ku miliki. Kerna definisi Cinta menurut ku bukan sekedar serangkaian kata-kata manis tapi tindakan yang di lakukan untuk membuat seseoran...