Don't Do It Again 🔞

8K 491 16
                                    

Readers-Nim Bebas Berkomentar 🙂

"Sayang" Panggil Ny. Kim dari balik pintu. Tidak kunjung mendapatkan jawaban ia membuka pintu kamar anaknya. "Sayang bangunlah" Ny. Kim berusaha membangunkan Jennie. Ia memperhatikan seluruh kamar anaknya.

"Ada apa Eomma ?" Jennie terbangun, mendudukkan tubuhnya.

"Kenapa kau telat bangun, dimana Lisa dan Somi, apa Lisa sudah berangkat ke kantor ?" Jennie akan selalu bangun lebih awal menyiapkan sarapan untuk Lisa.

"Aku baru saja tidur Eomma" Jennie menjelaskan semuanya. "Aku tidak ingin kehilangan suami dan putri ku. Eomma" Ungkap Jennie yang sudah mengeluarkan air matanya.

"Kenapa kau ini ceroboh sekali. Ayo jelaskan pada Lisa." Marah Ny. Kim.

"Eomma payudara ku sakit sekali, pasti Somi haus"

"Segeralah temui mereka. Apa-apaan kalian ini, jika bertengkar jangan melibatkan anak. Lihat akibat ulah mu anak mu menderita, bagaimana jika Somi sakit" Ny. Kim semakin marah.

"Mianhae Eomma" Jennie bergegas ke kamar mandi ia ingin segera menyusui anaknya dan menjelaskan kebenaran pada Suaminya.


Daddy muda itu memberikan susu formula pada putrinya tapi tetap saja Somi masih menangis.

"Berikan Somi, dia tidak menginginkan susu formula" cetus Jennie yang baru datang. Lisa memberikan putrinya yang sedari tadi kehausan. Jennie duduk di atas tempat tidur menyusui Somi, Lisa berdiri di depan lemari pakaian yang berhadapan dengan tempat tidur. "Berapa lama Somi kehausan ?"

"Sekitar 30 Menit" jawab Lisa. Ia membuang pandangannya ke arah pintu.

"Dan kau membiarkannya begitu saja" Lisa tidak menjawab. "Kau mengatakan tidak ingin menyakiti istri dan anak mu"

"Aku memang tidak pernah menyakiti kalian" balas Lisa.

"Dengan kau memisahkan kami itu artinya kau menyakiti kami. Kau tau sendiri Somi masih minum Asi, dia menangis kerna tidak menyukai susu formula dan kau tau jika Somi tidak menyusu pada ku, payudara ku akan sakit dan membengkak. Apa kau ingin membunuh kami"

"Baiklah. Selama Somi masih menyusu padamu dia akan tinggal bersama mu tapi aku akan tetap mengunjungi putri ku. Aku akan mengambilnya kembali saat ia berusia 2 Tahun dan tidak menyusu lagi. Kami akan tinggal bersama"

"Apa maksud dari ucapan mu ?" Tanya Jennie. Akhirnya manusia spesial itu melihat ke arahnya.

"Jelas saja setelah itu kami akan tinggal bersama dia putri ku" jawab Lisa.

"Jangan lupakan aku yang mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawatnya. Kau hanya menitipkan sperma mu di rahim ku" Jennie menatap tajam mata Lisa. Manusia spesial itu meninju dinding untuk meluapkan emosinya.

"Kenapa ucapan mu begitu menyakitkan, kau selalu saja berkata sesukamu tanpa memikirkan sakit hati ku"

"Itu kenyataannya, kau selalu saja ingin membawa Somi jika bertengkar. Kau pikir dia hanya putri mu saja.

"Cukup. Sebaiknya kau pergi, jika perlu menikahlah dengan pria itu"

"Untung saja Somi masih menyusu jika tidak sudah ku tampar mulut mu" Lisa tertawa seolah tidak percaya dengan Jennie, kenapa seolah-olah ia lah yang salah. Melihat Somi tertidur Jennie meletakkannya di atas tempat tidur. Ia menghampiri suaminya yang berdiri di depan lemari, berusaha memeluknya namun manusia spesial itu menghindar.

Cool Manoban (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang