Love or Love

4.7K 393 19
                                    

Readers-Nim Bebas Berkomentar 🙂

"Ada apa kau meminta ku ke cafe padahal kau tidak membukanya ?" Tanya Manusia spesial itu pada sahabatnya.

"Aku lapar" Ucap Dahyun.

"Kau meminta ku datang kemari hanya untuk mengatakan itu, kau bisa memesannya sendiri. Ya ampun aku buru-buru pulang dari Thailand hanya kerna kau merengek meminta ku menemuimu, kau mengganggu bulan madu ku" Lisa mengoceh. Dahyun tidak menjawab perkataan sahabatnya, ia meletakkan wajah putihnya di atas meja mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya. "Aiiss" Walaupun kesal Lisa tetap memesan makanan untuk Dahyun. Keduanya tidak saling berbicara, Lisa memperhatikan sahabatnya yang seperti kehilangan arah. Lisa memilih untuk tidak bertanya sekarang, ia akan bertanya setelah perut Tahu itu terisi. Begitu makanan yang ia pesan sudah sampai Lisa memberikan pada Dahyun. Gadis putih melahap habis makanannya. Lisa mengeritkan keningnya melihat Dahyun yang makan begitu lahap. "Sudah berapa hari kau tidak makan, apa Eomma mengusir mu ?" Bingung Lisa.

"Aku tidak berselera makan" jawab Dahyun

"Yak. Apa kau sedang sakit, tidak berselera katamu, lihat la cara makan mu seperti Serigala" Lisa tidak percaya dengan perkataan sahabatnya.

"Kan aku tidak mengatakan sekarang, kemarin-kemarin aku tidak berselera untuk makan" akhirnya Tahu itu menyelesaikan makannya.

"Sebenarnya ada apa ?" Dahyun menceritakan semua masalah hubungannya dengan Sana. "Dan kau tidak mengantarnya ke Bandara, kenapa kau bodoh sekali"

"Sana sudah meninggalkan ku" lirih Dahyun.

"Itu bagus." Lisa mengambil ponsel dari saku jasnya. "Aku akan memberikan nomor ponsel Sana pada sahabat ku, kau tau banyak sekali teman ku yang ingin mendekati Sana tapi aku melarang mereka kerna ia pacar sahabat ku"

"Apa yang kau lakukan !" Bentak Dahyun

"Aku sudah memberikan nomor Sana pada teman ku. Memangnya kenapa"

"Apa kau tidak waras, Sana pacar ku dan aku sahabat mu kenapa kau tega melakukan itu" marah Dahyun. Lisa tertawa mendengar perkataan Dahyun.

"Hey sadarlah. Kau sudah melepaskannya. Berikan kesempatan untuk orang lain untuk mendapatkannya, Sana juga berhak bahagia." Seketika Tahu itu membeku. "Di Korea saja banyak yang tergila-gila dengannya, Apalagi di Jepang yang kita tidak tau bagaimana orang-orang disana. Pasti mereka akan berlomba-lomba untuk mendapatkan Sana" Lisa memegang dagunya seolah berfikir.

"Dasar kau" Dahyun berdiri di belakang kursi Lisa menariknya ke belakang hingga manusia spesial itu terjungkal ke belakang. Bukannya marah Lisa tertawa dengan apa yang Dahyun lakukan. Mungkin dua orang itu sudah lama tidak melakukan hal-hal gila. Lisa bangkit berdiri di samping Dahyun.

"Chagy ayo buka cafenya, jangan membuat pelanggan kita kecewa" Lisa memegang dagu Dahyun. Tahu itu menepis tangan Lisa.

"Apa yang ada di dalam kepala mu. Aku sedang bersedih, beraninya kau menyuruh ku membuka cafe.

"Apa yang harus di sedihkan Dubu, kau sudah melepaskannya ya sudah terima resikonya.

"Mudah sekali bibir tebal mu berucap" Lisa memegangi bibirnya. Lalu memegang bibir Dahyun. Ia seperti mengukur ketebalan bibir mereka berdua.

Cool Manoban (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang