What Wrong ?

11.1K 967 4
                                    

Jennie POV

Aku hanya pasrah mengikuti Chaeng yang terus menarik ku, aku sedikit penasaran dengan sebegitu pentingnya kah temannya itu, sehingga kami berlarian seperti ini. Kami berhenti tepat di depan dua orang gadis, yang seperti memang sedang menunggu seseorang. "Ahh Eonnie itu teman ku bersama Jisoo Eonni." Saat Rose berbicara kedua gadis itu melihat ke arah kami, dan aku juga melihat Eonni ku berada disana. Di saat bersamaan dengan itu mata ku menangkap iris mata coklat yang indah, serta bibir tebal dengan garis di tengahnya, fostur tubuhnya yang tinggi, sepertinya sangat nyaman berada di pelukannya, hmm dan ku rasa aku akan aman bila berada di sampingnya. Aku memindai wajahnya dengan mata ku yang tak berkedip, hmm,, aku merasa dia seperti seorang Barbie dengan versi Maskulin. Detik yang bersamaan jantung ku berdetak lebih kencang, bahkan membuat ku sedikit kesusahan untuk bernafas, seumur hidup ku, aku belum pernah merasakan hal seperti ini. Apa yang salah dengan ku, apakah aku sakit ? ahh molla. Tapi... tunggu tadi pagi Jisoo Eonnie mengatakan dia tidak bisa menemani berbelanja karena di akan ke Bandara menjemput pacarnya.

WAIT...

Apa... ?
Pacar... ?
Seorang wanita... ?

"Kajja aku sangat lelah" Seorang Barbie itu mengeluarkan suaranya dan itu menghentikan segala sesuatu yang sedang berputar di otak ku sekarang ini. Jisoo Eonie saling memperkenalkan kami satu sama lain, dan yah ternyata nama Barbie ini Lalisa Manoban.




"Kenapa lama sekali Chipmunk ?"  Lisa bertanya pada sahabatnya, mereka baru saja sampai di Apartemen Lisa, gara-gara si Tupai ini dia jadi menunggu hampir satu jam di Bandara, kerna si Tupai tidak tau diri ini memakai mobil Lisa, beruntung ada Jisoo yang menemaninya.

"Ahh itu Monkey, aku sedang berbelanja dan makan siang di Cafe mu bersama teman ku tadi."

"Ohh, lain jika kau terlambat, kabari lah terlebih dahulu, supaya aku tidak memunggu mu, atau aku naik taksi saja." Lisa tersenyum kearah sahabanya itu.

"Aku tidak mungkin membiarkanmu naik taksi, yang ada nanti kau di perkosa, kekeke." Tawa Rose memenuhi ruangan

"Kau ini" balas Lisa dengan gelengan kepala nya.

"Hey Monkey"

"Ada apa lagi Chipmunk, apa kau lapar ?"

"Tega sekali kau dan pemikiran mu terhadapku," ucap Rose mendrama keadaan.

"Lantas apa yang kau inginkan, ayo katakan ?" ucap Lisa sambil menyusun pakaiannya yang dari koper ke dalam lemari.

"Hmm, bagaimana menurut mu teman ku tadi, apakah dia cantik ?" Rose bertanya seraya menaik
Turunkan alisnya melihat Lisa.

"Jelas saja dia cantik" ucap Lisa, mendengar itu Rose tambah bersemangat untuk bertanya lagi.

"Wah, benarkah ?"

"Yah jelas saja dia cantik, kerna dia Perempuan, mana mungkin tampan" ucap Lisa dengan kekehan bodohnya.

"Menyebalkan" Rose menggerutu.



Kini dua gadis cantik itu sudah sampai di Mansion Keluarga Kim, mereka pulang dengan menggunakan taksi, saat mereka berdua mencapai ruang tamu Jennie menarik tangan Jisoo membawanya ke tempat duduk, begitu banyak yang ingin gadis bermata Kucing itu pertanyakan
pada kakaknya.

"Jendeuk, ada apa lagi kau membawa ku kesini, apa kita akan membuka sesi berdebat, ohh ayolah adik ku yang paling hmm cantik, aku tidak mempunyai energi untuk berdebat dengan mu,"ucap Jisoo dengan kelelahan di wajah cantiknya.

"Eonnie jangan berdrama, aku butuh penjelasan mu" ucap Jennie kesal.

"Apa yang harus ku jelaskan ?"

"Semuanya"

"Kan kau juga berada disana dan aku memperkenalkan mu dengan Lisa, jadi apa lagi yang harus jelaskan.

"Jadi benar Lisa pacar mu ?" Jennie To The Point.

"Hmm memangnya kenapa ?"

"Apa kau tidak salah Eonie, dia  perempuan sama seperti mu."

"Dia berbeda Jennie" Jennie menghela nafas kasar membuang pandangannya ke arah luar, dengan wajah yang terlihat kecewa, Jisoo di buat bingung dengan perubahan sang adik

"Ini tidak mungkin, aku baru saja merasakan detak jantung ku berdebar begitu cepat saat melihatnya dan sekarang..." Guman Jennie yang masih bisa terdengar oleh Jisoo.

"Masuk lah ke kamar mu Jendeuk, Eonnie akan ke kamar duluan, ahh, tubuh ku rasanya ingin patah." Jisoo berbicara seraya berjalan menaiki tangga, menuju kamar nya. "Ahh akhirnya" Jisoo menghempaskan tubuhnya di atas King Size miliknya. "Hmm, sepertinya kau menyukainya Jendeuk, sepertinya ini akan menarik" batin Jisoo tertawa.

Thanks My Readers-Nim ❤️

Follow, Vote, Koment untuk Lanjut
Saling Menghargai

Cool Manoban (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang