"Chagiya..., kau sudah kembali ternyata" Lisa berucap dan tertawa saat Dahyun menghampirinya yang sekarang menggiling kopi.
"Yak ! berhenti lah menggoda ku" ucap Dahyun dengan pipi yang memerah bak kepiting rebus. Jelas saja itu akan sangat terlihat, pasalnya kulitnya begitu sangat putih.
"Kau ini nakal sekali, baru ku tinggal beberapa hari saja kau sudah punya kekasih, hmm.. Apa kau menyimpan cabai di pipi mu, lihat lah wajah mu memerah, kekeke" gadis jangkung itu tertawa puas melihat ekspresi sahabatnya.
"Shut Up Manoban !" Teriak Dahyun. Namun bukannya diam, gadis jangkung itu malah semakin mendekati gadis yang kelewatan putih itu.
"Chagi, kenapa kau manis sekali," menusuk-nusuk perut Dahyun. " Dan lihat lah mulut mu ini, begitu manis di depan wanita tadi." Bahkan sekarang Lisa mencubit bibir Dahyun. "Kau tau Chagi bahkan aku tidak pernah melakukan hal itu di depan umum pada Irene" Lisa masih dengan tawanya.
"Itu kerna kau tidak Romantis." Pungkas gadis putih itu.
"Benar kah Chagi, itu artinya aku harus belajar darimu." Tangan si Manoban sekarang sudah membelai wajah putih itu.
"Berhenti Lisa !. Kau membuat ku jijik, berhenti atau ku bunuh kau." Murka Dahyun, menyodorkan garpu ke wajah Barbie itu. Lisa Mempoutkan bibirnya.
"Kenapa kau kasar terhadap ku, berbeda saat ku bersama gadis tadi, kau membuat ku terluka." Lisa mendrama keadaan, memeluk tubuh Dahyun.
Tuk...
Tuk..."Aww.." Teriak kedua gadis yang sedang berdrama itu, meringis kesakitan saat seseorang mengetuk kepala mereka.
"Apa yang kalian lakukan, bagaimana kalau ada orang lain yang melihatnya." Gadis kelinci itu melihat tajam kearah mereka.
"Eonnie ini sakit," ucap mereka bersamaan. Jisoo berjalan menuju kursi, menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua bocah yang sudah di anggapnya seperti adik sendiri.
"Eonnie apa kau ingin mengetahui sesuatu ?" Tanya Lisa semangat, menaik turunkan alisnya.
"Ya katakan saja, ku rasa walaupun aku hanya diam kau akan tetep mengoceh." Lisa kembali mempoutkan bibirnya.
"Eonni Dahyun sudah punya kekasih !" Teriak Lisa berlari menjauhi Dahyun, kerna Tahu itu berusaha melemparnya. "Dan dia mencium gadisnya itu tepat di depan ku, dasar tahu tidak tau tempat." Sambungnya lagi, bersembunyi di balik tubuh Jisoo, menghindari amukan Tahu itu.
"Wah, benarkah, siapa gadis beruntung itu ?" Tanya Jisoo, melihat ke arah Dahyun.
"Tidak,, tidak, dia bukan gadis yang beruntung dia gadis yang malang kekeke." Lisa menimpali perkataan Jisoo. Sementara Eonnie tertua itu lagi-lagi menggelengkan kepalanya.
"Kami bertemu bertemu beberapa hari yang lalu Eonnie, dan dia berasal dari Jepang, dia sendiri disini." Dahyun menceritakan semuanya pada dua makhluk itu.
"Ada dia cantik ?" Cantik tanya Jisoo.
"Yeppeo, Neomu Yeppeo" jawab Dahyun, terlukis senyuman di wajahnya.
"Tidak. Irene lebih cantik." Pungkas Lisa.
"Sana jauh lebih cantik" balas Dahyun lagi.
"Stop !, berhenti la saling membanggakan wanita kalian" Jisoo menengahi acara pamer-pameran pacar itu.
"Itu kerna kau tidak punya wanita untuk di banggakan Eonnie" ucap dua makhluk itu secara bersamaan.
"Aku punya Chaeng untuk di banggakan," Ujar Jisoo. Dan itu berhasil membuat keduanya saling pandang, tatapan mereka seolah mengisyaratkan banyak pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Manoban (END)
Teen FictionTidak semua harus di ungkapkan dengan kata-kata, jika kau berada di hatiku, maka kau akan merasakan Cinta yang ku miliki. Kerna definisi Cinta menurut ku bukan sekedar serangkaian kata-kata manis tapi tindakan yang di lakukan untuk membuat seseoran...