Wedding Preparations

5.7K 466 3
                                    

Pernikahan Jenlisa tinggal 3 hari lagi, Daddy Lisa memintanya untuk mengurus Perusahaan mereka Manoban Group, selama ini perusahannya di kelola oleh orang kepercayaannya. Lisa menerima tawaran Daddynya, ia mempercayakan Dahyun untuk mengelola Cafe miliknya. Lisa tidak terlalu sering mengunjungi Cafe, hatinya terasa sakit bila berada disana.


Seorang gadis cantik berjalan dengan penuh kharisma menuju resepsionis, menanyakan dimana ruangan CEO mereka. Salah satu karyawan mengantarnya ke ruangan tersebut.

"Ini ruangannya Miss, kalau begitu saya permisi" Karyawan tersebut membungkukkan tubuhnya.

"Terimakasih" balasnya tersenyum. Memasuki ruangan, meletakkan tasnya di atas meja lalu mendudukkan dirinya di sofa.

"Apa kau masih lama ?" Tanyanya pada CEO yang sibuk dengan pekerjaannya.

"Ada apa ?" Tanyanya balik. Melihat ke arah lawan bicaranya, ia tetap berada di kursi kerjanya.

"Aku sudah memilih Venue yang sesuai untuk pernikahan kita. Disana sudah satu paket. Mulai dari aula pernikahan, dekorasi, makanan dan musik, aku juga mengundang teman ku yang seorang Idol, untuk memeriahkan pesta pernikahan kita nantinya. Kalau masalah tamu undangan aku menyerahkannya pada Eomma, Jisoo Eonnie dan Chaeng." Jelas Jennie secara detail pada calon suaminya. Lisa hanya diam mendengarkan Jennie. "Lili, kita harus pergi sekarang, kita harus Fitting, kita juga belum membeli cincin" Beritahu Jennie.

"Kau pergi la sendiri atau bersama Chaeng, aku memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan" balas Lisa. Jennie menatap bingung ke arah Lisa. "Kau Kan sudah tau ukuran setelan jas yang sering ku gunakan, bahkan sudah di rancang" Lisa membuka cincin yang berada di jari manisnya, menghampiri calon istrinya yang duduk di sofa. "Ini ukuran cincin ku" Lisa mengambil tangan kiri calon istrinya, memasukkan cincinnya ke jari Jennie satu-persatu untuk mengetahui ukuran jari manisnya. Jennie hanya diam membiarkan Lisa. "Lihatlah ternyata jari manis ku seukuran dengan jari jempol tangan mu" Ucap Lisa yang berhasil memasukkan cincin ke jari jempol Jennie. (Pengalaman Pribadi 🤣). Jennie menepis tangan Lisa. Berdiri dari duduknya.

"Apa aku akan menikah dengan diriku sendiri, 80% aku mengurus persiapan pernikahan yang ku impikan dalam hidup ku, sebenarnya aku ingin kita berdua yang mengurus semuanya, tapi aku mencoba memahami kalau kau sibuk dengan pekerjaan mu, aku hanya meminta kita untuk melakukan Fitting dan membeli cincin bersama, kerna kita yang akan menikah !" Teriak Jennie. Lisa tetap dengan sikap tenangnya, menatap lurus ke depan.

"Setidaknya kau sudah mewujudkan impian mu, kau mempersiapkan pernikahan dengan apa yang kau impikan selama ini" ujarnya datar.

"Kau benar, tapi itu akan lebih sempurna kalau kau menemani ku" balas Jennie meninggikan nada bicaranya.

"Maaf aku tidak bisa, kerna impian ku mempersiapkan pernikahan bersama Irene" Jelas Lisa. Jennie luruh ke lantai, perkataan Lisa mencabik-cabik hatinya. Lisa bangkit dari duduknya, memegang kedua lengan Jennie, berusaha menuntunnya untuk berdiri. Jennie mendorong tubuh Lisa, meraih tasnya, berlari meninggalkan calon suaminya.

Jennie menghubungi Chaeng, meminta untuk menemaninya melakukan Fitting dan membeli cincin pernikahan.

"Apa si Monkey masih sibuk Eonnie ?" Tanya Rose

"Iya, ada beberapa pekerjaan yang harus segera di selesaikan" Balas Jennie, ia berusaha menutupi yang sebenarnya terjadi.

"Dasar Monkey, padahal sebentar lagi dia akan menikah" gerutu Rose. Jennie hanya tersenyum membalas perkataan Rose. Memilih cincin pernikahan yang ia inginkan.

"Bagaimana menurut mu ?" Tanya Jennie yang mencoba gaun pengantinnya. Selepas acara pertemuan keluarga mereka yang telah memutuskan pertunangannya dengan orang yang ia cintai, keesokan harinya Jennie mendatangi salah satu Desainer favoritnya untuk merancang gaun pengantin dan setelan jas untuk calon suaminya.

"Wah Eonnie kau cantik sekali" Rose mengacungkan kedua jempolnya ke arah Jennie. "Pasti Lisa akan terpesona melihat kecantikan Eonnie" Lanjutnya. Jennie berusaha menyembunyikan sakit hatinya atas apa yang baru saja calon suaminya ucapkan. Setelah selesai mencoba gaun pengantin Jennie melihat setelan jas milik Lisa.

"Ternyata suami tinggi juga" ucap Desainer merapikan jas milik Lisa.

"Iya Eonnie" balas Jennie tersenyum.

"Aku belum pernah melihat calon suami mu ?" Lanjutnya bertanya

"Dia harus menyelesaikan beberapa pekerjaan sebelum hari pernikahan kami" Lanjut Jennie menjelaskan.

Jennie menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidurnya.

"Apa semuanya sudah selesai Baby ?" Tanya Ny. Kim memasuki kamar putri Bungsunya.

"Sudah Eomma" Jennie duduk di samping ibunya.

"Apa kau lelah"

"Tidak, ini menyenangkan" balas Jennie tersenyum.

"Sayang, apa kau akan meninggalkan Eomma, jika kau menikah ?" Tanya sang ibu.

"Aku akan meminta Lisa untuk tinggal disini, aku tidak ingin meninggalkan Eomma sendiri" Jawab Jennie. Pasalnya Jisoo tinggal di Rumah suaminya.

"Tapi jika Lisa ingin membawa mu, kau harus mengikutinya Baby, kau harus menuruti perkataan suami mu" Jelas Ny. Kim. Jennie mengangguk.

"Eomma" lirihnya memeluk ibunya.

Lisa duduk di bangku taman menyeruput susu coklat kesukaannya. Tersenyum memperhatikan anak-anak kecil yang sedang bermain.

"Apa boleh kami duduk disini ?" Tanya pria yang menggendong putrinya, sepertinya ia tidak terlalu tua dari Lisa.

"Oh. Silahkan, ini milik umum" jawab Lisa tersenyum. Kau cantik sekali" Ucap Lisa pada anak yang yang berusia 3 tahun itu. Hampir satu jam Lisa bermain bersama anak tersebut, hingga ia melupakan rasa lelahnya.

"Sepertinya kau sangat mencintai anak kecil" ucap ayah anak yang sedang memperhatikan Lisa yang bermain bersama anaknya.

"Iya, putri ku meninggalkan ku sebelum ia terlahir. Ia pergi bersama Mommynya" lirih Lisa. Merapikan rambut anak kecil itu.

"Segeralah menikah kembali, agar kau mempunyai putri lagi" ucap pria tersebut. Mungkin ia mengira Lisa sudah pernah menikah.

"Tiga hari lagi aku akan menikah, datanglah ke acara pernikahan ku" ucap Lisa.

Thanks My Readers-Nim ❤️

Follow, Vote, Untuk Lanjut
Saling Menghargai.

Cool Manoban (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang