Happy Birthday Jennie

4.7K 434 5
                                    

Readers-Nim Bebas Berkomentar 🙂

Sana POV

Aku menampar wajah orang yang ku cintai untuk yang kedua kalinya, entah kenapa aku tidak bisa mengontrol amarah ku. Aku begitu sangat menginginkan membangun keluarga bersama Dahyun tapi lihatlah dia, jangankan untuk menikahi ku menanggapi pembicaraan ku saja tidak. Dahyun akan diam jika aku membahas tentang pernikahan dan anak. Wajar saja aku menginginkannya ia sudah menyentuh semua bagian tubuh ku, teman-temannya juga sudah menikah dan ada yang memiliki anak.

"Kau pikir menikah itu semudah kau mengucapkannya !" Dahyun membentak ku untuk yang pertama kali. Lihatlah wajah putihnya memerah.

"Apanya yang susah, kau saja yang tidak mau menikahi ku !" Memberanikan diri untuk melawannya, meninggikan nada bicara ku. Ia turun dari tempat tidur. Membuat kami berdiri di hadapan di samping tempat tidur.

"Apa kau tidak memikirkan bagaimana kecewa dan terlukanya keluarga ku dan keluarga mu jika kita menikah"

"Orang tua ku tidak akan kecewa, bahkan kau tau sendiri bagaimana keluarga ku menyayangi mu" Saat orang tua ku berkunjung ke Korea aku mengenalkan Dahyun pada mereka, dan mereka sangat menyukai Dahyun. "Atau mungkin Keluarga mu yang tidak menyukaiku"

"Orang tua ku berharap banyak padaku, aku kebanggaan mereka, aku tidak ingin mengecewakan mereka" jelas Dahyun. Ia meninggalkan ku, duduk di sofa yang berada dekat jendela.

"Oh jadi kau menganggap aku dan hubungan kitalah sumber kekecewaan kelurga mu" aku tertawa sinis. Dahyun membuang pandangannya ke luar jendela. "Baiklah aku mengerti sekarang kenapa kau tidak ingin menikahi ku. Aku bisa lega sekarang, mengetahui alasan kenapa kau tidak ingin menikahi ku. Keluarga adalah yang paling berharga dari apapun di dunia ini, kau hidup bahagia lah bersama keluarga mu" Dahyun tidak membalas perkataan ku, ia tetap menikmati pemandangan di luar jendela. Aku mengambil koper, membawanya ke arah lemari, menghapus air mataku, memperhatikan Dahyun yang tidak memperdulikan perkataan ku. Aku memasukkan beberapa pakaian semuatnya koper milik ku. Dahyun memerhatikan apa yang ku lakukan, mungkin ia menoleh karena aku menciptakan suara berisik yang mengganggunya menikmati pemandangan di luar jendela. Ia memperbesar langkahnya menghampiri ku.

"Kau ingin kemana, apa kau ada pemotretan di luar kota ?" Tanyanya yang berdiri di depan ku, aku duduk di lantai memilih pakaian yang akan ku bawa, aku tidak perlu untuk melihatnya, ia selalu saja berhasil menyakiti hatiku dengan perkataannya yang tidak ingin membangun keluarga bersama ku. "Aku bertanya padamu" Dahyun membungkuk, ia menghentikan tangan ku yang memilih pakaian.

"Aku ingin pulang ke Jepang" jawab ku tanpa melihat ke arahnya.

"Berapa lama ?"

"Selamanya" Aku menepis tangannya, melanjutkan pekerjaan ku"

"Apa kau berchanda ?" Ia seperti tidak percaya dengan penjelasan ku.

"Tidak ada lagi yang ku harapkan disini"

"Bagaimana dengan karir mu" Kau ini Model terkenal, lantas kau ingin meninggalkannya begitu saja, setelah merintisnya sekian lama sampai-sampai kau harus meninggalkan negara mu" Dahyun mencoba mengehentikan ku.

"Aku akan memulainya dari 0 di Jepang"

"Kau tidak boleh pergi"

Cool Manoban (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang