"Apa besok kau akan menghadiri pernikahan teman pacar mu ?" Tanya seorang gadis cantik pada temannya.
"Tentu saja, apa kau akan ikut bersama ku ?" Ajak Sana.
"Tidak, Jackson mengajak ku untuk pergi bersamanya, apa Dahyun tidak mengajak mu." Ucap gadis cantik tersebut. Sana menggelengkan kepalanya. Apa kalian masih bertengkar ?" Lanjutnya.
"Aku tidak tau, apa kami masih bertengkar atau kami telah berakhir" Lirih Sana.
"Ya sudah, lebih baik kita istirahat, aku tidak ingin Mata Panda merusak penampilan ku besok." Ucap gadis cantik, berlalu meninggalkan Sana sendiri.
"Dasar kau, baru saja datang di Korea sudah berkencan dengan seorang pria !" Teriak Sana yang masih bisa di dengar temannya. "Aiss ini menyebalkan" gerutu Sana menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
Sana POV
Tahu itu tidak memberitahukan ku sama sekali tentang pernikahan sahabatnya, aku mengetahui dari Jennie padahal kami baru saja saling mengenal. Bahkan Tofu sialan itu tidak mengajak ku untuk pergi bersama untuk menghadiri acara pernikahan Jenlisa, itu artinya ia sudah tidak menganggap ku lagi, dan berarti hubungan kami benar-benar berakhir. Saat memergokinya bersama seorang wanita, ku pikir ia akan mengejar ku yang berlari meninggalkannya, tapi nyata ia lebih memilih mengantar wanita itu, setelah itu ia menghampiri ku. Tidak hanya itu, saat aku memperingatinya Tofu sialan itu tetap melangkahkan kakinya. Jika nanti aku bertemu lagi dengannya aku akan menampar wajah putihnya untuk yang kedua kali. Aku membencinya. Aku hanya ingin ia memeluk dan meminta maaf, tidak akan mengulanginya. "Apa aku salah menginginkan hal seperti itu darinya. Bukankah Dahyun kekasih ku ?"
Aku membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh ku, saat merasakan sesuatu. Sepertinya ada yang mencium kepala ku.
Warning 🔞 !
"Mianhe" ucapnya menatap kedalam mata ku. Aku menutup mata ku, saat bibirnya menyentuh bibir ku. Membalas ciumannya, aku sangat merindukannya. Sial,, padahal aku ingin menamparnya. Ia kembali membuat ku untuk berbaring terlentang, aku mengikuti arahan atas apa yang ia lakukan. Dengan sekejap aku sudah setengah telanjang. Ia meremas payudara ku, mengisap puting ku,
"Aahh Chagi" aku mendesah, menarik rambut Dahyun. Dan sekarang aku sudah tidak menggunakan sehelai benangpun. Dahyun memompa milik ku begitu cepat dengan tangannya, aku tidak kuat untuk menahannya, darah mengalir dari milik ku. Namun Dahyun tetap memompa milik ku, apa Tahu ini sedang kesurupan. Aku mencengkram kuat bahunya saat akan mencapai pelepasan untuk kesekian kalinya. Dahyun menghempaskan tubuhnya di samping ku, memeluk ku, aku bergerak untuk memunggunginya. Dia harus tau kalau aku marah padanya.
"Apa yang kau lakukan di Restoran bersama pria itu ?" Tanyanya.
"Kau menguntit ?" Aku berbalik untuk melihat wajah putihnya.
"Tidak, aku hanya membeli makan siang untuk adikku." Jawabnya. Dahyun dan Lisa sudah menganggap Eunjo seperti adik mereka sendiri.
"Kami hanya melakukan makan siang tidak ada yang spesial" jawab ku.
"Apa kau sudah mempersiapkan Dress untuk acara pernikahan Lisa ?" Lanjutnya bertanya.
"Tentu saja, aku yakin disana pasti ada banyak pria yang terpesona padaku" ucap ku sombong.
"Besok aku akan menjemput mu, pastikan kita tidak terlambat, aku tidak ingin melewatkan moment penting sahabat ku" jelasnya. Seenaknya dia berbicara, padahal sebelumnya ia tidak pernah memberitahu ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Manoban (END)
Teen FictionTidak semua harus di ungkapkan dengan kata-kata, jika kau berada di hatiku, maka kau akan merasakan Cinta yang ku miliki. Kerna definisi Cinta menurut ku bukan sekedar serangkaian kata-kata manis tapi tindakan yang di lakukan untuk membuat seseoran...