4. Destiny

499 99 6
                                    

Jaehyun terdiam. Melihat SinBi yang menangis memperhatikan kondisi ibunya. Seketika pikiran Jaehyun melayang ke 10 tahun yang lalu.

"Appa..."

"Yeobo.."

Tae Hee menangis tak kuasa melihat suaminya terbaring tak berdaya di atas bangsal rumah sakit. Tubuhnya di penuhi darah.

Jaehyun tanpa sadar memundurkan langkahnya. Ia merasa dejavu. Pikirannya kacau setiap kali mengingat kejadian itu.

Tapi matanya menangkap sesosok orang yang sedang terisak. SinBi, wanita itu mengingatkan Jaehyun pada ibunya.

"Eomma.." Tanpa sadar satu keluar dari mulut Jaehyun.

Jaehyun pun mendekat ke arah SinBi. Membantu perawat menjauhkan SinBi agar dokter bisa menangani pasien.

"Engga.. Gue mau lihat mama gue!" Ronta SinBi sembari terisak.

"Dokter! Saya mau liat... Hikss.." Isak SinBi tak mau meninggalkan ibunya sedetik pun.

Jaehyun menghela nafas pelan. Ia tau perasaan itu. Perasaan ketika seseorang yang ia sayang terbaring tak berdaya di bangsal rumah sakit.

Jaehyun mencoba mengendalikan SinBi.

"Tenangin diri lo!" Ucap Jaehyun tegas.

"Dokter lagi berusaha keras buat nyelametin mama lo." Lanjutnya.

SinBi pun terdiam mendengar ucapan Jaehyun. Jaehyun benar, ia harus mengendalikan dirinya.

"Tapi..."

Sedetik kemudian SinBi teringat sesuatu. Ia tidak menemukan ayahnya disini.

Ia pun lalu melepaskan cekalan Jaehyun lalu bertanya pada perawat disana.

"Sus, ayah saya? Dimana ayah saya mana? " Tanya SinBi.

Perasaannya tak enak ketika melihat raut wajah perawat itu.

"Bapak Hwang.... Beliau tidak berhasil diselamatkan karena mengalami komplikasi ketika dalam perjalanan ke rumah sakit."

Deg.

SinBi mematung mendengar perkataan perawat di depannya. Seperti ada bom yang meledak di hatinya begituendengar penuturan dari perawat di depannya ini. Begitu juga dengan Jaehyun yang ikut terdiam dibelakangnya. SinBi berharap apa yang barusan ia dengar adalah mimpi.

"Ga-gak mungkin. Suster pasti salah." Elak SinBi menggeleng. Ia pasti salah dengar.

"Appa... Ayah gak mungkin...Hiks.."

"Gak mungkin, sus..." Ucap SinBi mulai terisak.

Ia pun lalu bergegas mengikuti perawat yang menunjukkan jalan di mana ayahnya berada dimana. SinBi terhenti ketika ia di tunjukkan pada seseorang yang terbaring dengan selimut rumah sakit yang menutup seluruh tubuhnya.

"Pasien mengalami pendarahan berat dikepalanya. Jadi, pasien tidak bisa bertahan dalam perjalanannya ke rumah sakit."

SinBi pun dengan ragu berjalan mendekati seseorang yang terbaring lemah itu. Ia menutup mulutnya sebelum perawat itu perlahan membukakan penutup. Jaehyun pun ikut mengepalkan tangannya karena merasa kejadian 10 tahun lagi terulang.

SinBi pun tak bisa menahan tangisnya ketika melihat seseorang yang benar-benar ia sayang terpejam disana. Terbaring lemah dengan darah yang memenuhi wajahnya. Ia menutup mulutnya, tanpa sadar ia memundurkan langkahnya karena tidak mau menerima kenyataan ini.

Better You [Jaehyun X SinB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang