46. Stay Closer

181 36 0
                                    

"Jaehyun-ah. Ayah ingin kamu meneruskan perusahaan." ucap Tae Joon ketika keduanya sedang makan malam bersama di rumah keluarga Jaehyun.

"Ayah rasa, ayah tidak punya orang kepercayaan selain kamu, nak." lanjut Tae Joon.

Jaehyun pun terdiam. Semenjak ia kecelakaan, ia memang terpaksa kehilangan pekerjaannya yang lama karena posisinya yang lumayan penting di kantornya dulu tidak bisa dibiarkan kosong terlalu lama.

Jaehyun tau betul. Ia juga memaklumi karena pimpinannya juga memberitahunya secara langsung dan membicarakannya baik-baik.

Ia melihat wajah ayahnya, yang sedari dulu memang selalu menunggunya untuk mewarisi perusahaan yang tidak lain adalah perusahaan milik ibunya sendiri.

Tapi disisi lain, Jaehyun masih belum terlalu paham di dunia bisnis. Mungkin hanya sebagian kecil saja karena ia pernah melihat ayahnya bekerja. Ia ragu apakah ia bisa memimpin perusahaan bisnis keluarganya yang bisa dibilang perusahaan besar.

"Anii. Tapi aku sendiri tidak yakin bisa memimpin perusahaan, yah."

Tae Joon tersenyum mendengar jawaban anak laki-lakinya yang memang masih sedikit awam dengan dunua bisnis.

"Gwaenchana. Ayah bicara seperti ini agar kau bisa mulai belajar bisnis dulu sebelum menggantikan ayah nanti, nak."

"Saat ini ayah masih sanggup memimpin perusahaan. Tapi ayah juga harus menyiapkan penerusnya, bukan?" lanjut Tae Joon yang hanya diangguki oleh Jaehyun.

Jaehyun rasa, memang sepertinya ia harus belajar bisnis mulai sekarang. Karena memang tidak ada lagi yang bisa meneruskan perusahaan selain dirinya, anak kandung dari mendiang Tae Hee.

"Baiklah, appa. Jaehyun akan belajar bisnis mulai sekarang." jawab Jaehyun.

Tae Joon pun nampak lega. Sekarang ia tidak perlu pusing mencari penerus perusahaan lagi. Ia hanya perlu membimbing putra semata wayangnya untuk meneruskan.

Jaehyun pun mengernyit ketika tiba-tiba ponselnya di saku bergetar.

Eunseo is calling.

"Aku angkat telpon bentar, yah." ucap Jaehyun lalu pergi keluar.

"Halo?"

"Jaehyun-ah, SinBi... SinBi gak ada di apartemennya."

"M-mwo? Maksudnya lo gimana?"

"SinBi... Tadi pagi dia bilang mau keluar, tapi sampe sekarang belum pulang dan gabisa dihubungin sama sekali."

Jaehyun benar-benar terkejut. Ia masih mencoba untuk tidak panik dan berfikir jernih.

"L-lo dimana sekarang?" tanyanya pada Eunseo.

Alhasil ia pun langsung pamit kepada ayahnya dan bergegas menemui Eunseo.

Tak lama, Jaehyun sampai di daerah yang tak jauh dari kompleks apartemennya. Ia melihat Eunseo dan Juyeon disana.

Eunseo yang melihat Jaehyun pun langsung berlari menghampirinya.

"Eottokke... Gue udah cari kemana-mana tapi gak ketemu." ucap Eunseo dengan suara bergetar."

Diperjalanan tadi, Jaehyun mencoba menelfon SinBi tadi ponselnya mati.

"Lo udah coba hubungin mamanya SinBi?" tanya Jaehyun mulai khawatir.

Eunseo mengangguk.

"Udah. Tapi SinBi gak ada disana." ucap Eunseo.

Jaehyun pun mengepalkan tangannya. Jam menunjukkan pukul 10 malam, dan SinBi belum juga bisa dihubungi.

Jaehyun pun langsung meminta bantuan ayahnya untuk menyuruh orang mencari SinBi.

Better You [Jaehyun X SinB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang