"Kankernya sudah benar-benar menyebar ke seluruh tubuh. Sebaiknya anda mempersiapkan dari dari sekarang."
Jaehyun terdiam mendengar perkataan dokter yang baru saja memeriksa ibunya.
"Apa bener-bener gak ada cara lain dok? Apapun itu?" Tanya Jaehyun lagi-lagi memohon pada dokter untuk menyelamatkan ibunya.
Dokter itupun menggeleng.
Jaehyun pun menghela nafas pelan. Ia benar-benar putus asa. Dokter bilang sekarang semuanya tergantung Tae Hee. Hanya dia yang bisa memutuskan untuk tetap bertahan dengan rasa sakit atau menyerah akan hidupnya.
Jaehyun berjalan keluar. Ia memejamkan matanya untuk menahan air matanya.
Bersamaan dengan itu, Jaehyun baru saja kembali ke ruang rawat ibunya dan melihat ayahnya berada disana.
Jaehyun baru saja ingin mengusir laki-laki itu tapi ia mengurungkan langkahnya begitu melihat laki-laki itu menggenggam tangan ibunya.
Jaehyun juha melihat Tae Hee yang sedang menangis melihat Hae Joon, suaminya.
Jaehyun pun lalu kembali melangkah keluar. Membiarkan ibunya menemui suami nya itu. Selama ini, Jaehyun memang melarang Hae Joon untuk datang menemui ibunya, tapi begitu melihat ibunya menangis hari ini, ia merasa bersalah. Sepertinya Tae Hee benar-benar merindukan suaminya.
"Kenapa gak masuk?"
Jaehyun menoleh. Melihat SinBi yang baru saja datang. Wanita itu masih belum pulang karena ingin menemaninya disini.
SinBi pun melihat dari pintu kaca kecil. Memperlihatkan seorang laki-laki yang ia tau adalah ayah tiri Jaehyun.
Jaehyun pun lalu membawa SinBi ke atap karena ia tidak ingin bertemu dengan ayahnya. Ia akan membiarkan laki-laki itu menemui ibunya, tapi ia sendiri tidak mau menemuinya.
"Gwaenchana?" Tanya SinBi pelan.
Jaehyun terdiam. Pikirannya benar-benar kacau setelah mendengar bahwa tidak ada cara untuk menyelamatkan ibunya.
"Gue gatau harus gimana lagi, Bi." Ucap Jaehyun lirih. SinBi tau, itu adalah nada suara putus asa. Jaehyun tidak tau harus berbuat apalagi karena memang tidak ada yg bisa ia perbuat saat ini.
SinBi hanya bisa diam disana. Tak ingin mengucapkan kata apapun. Ia takut salah memilih kata dan malah membuat Jaehyun tambah sedih.
SinBi memang sudah pernah kehilangan ayahnya, bagitu juga dengan Jaehyun. Tapi kali ini, SinBi benar-benar tidak tau betapa sedihnya Jaehyun ketika harus menerima keadaan ibunya. Menerima apapun yang akan terjadi kedepan. SinBi hanya berharap, semoga hal baik datang untuk Jaehyun.
~~~
"Eunseo, ini kalo kaya gini aneh ga si? Bagus kan ya?" tanya SinBi saat keduanya sedang di ruang praktik.
Eunseo pun menoleh, melihat desain gaun selutut yang SinBi buat sendiri.
"Emm.. Bagus kok, Bi. Cuma menurut gue agak di pendekin dikit aja." ucap Eunseo memberikan pendapatnya.
SinBi pun akhirnya melanjutkan pekerjaannya dengan mempertimbangkan pendapat temannya satu itu.
"Oiya, Bi. Gimana kabar mama nya Jaehyun?" tanya Eunseo yang sedikit tau tentang Jaehyun yang merupakan pacar sahabatnya sendiri.
SinBi menggeleng menjawab pertanyaan Eunseo.
"Gue harap mama Jaehyun baik-baik aja." ucap SinBi karena memang sampai sekarang ia jarang sekali mendapat kabar dari Jaehyun.
Karena pertanyaan Eunseo, SinBi jadi kembali terfikirkan oleh Jaehyun. Selama ini ia hanya mencoba membantu dengan doa. Tapi ia khawatir dengan kondisi Jaehyun saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better You [Jaehyun X SinB]
FanfictionTentang SinBi yang tidak sengaja bertemu seorang penolong sekaligus pengubah kisah cintanya. Tentang Jaehyun yang tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang tidak ia sangka dapat mengubah cerita hidupnya. Tentang dua orang yang saling bertemu hingg...