9. The Past

417 74 2
                                    

SinB terbangun karena cahaya menyilaukan dari arah balkon kamarnya. Ia bangkit, seketika ia ingat kejadian semalam.

Dilihatnya kondisi rumahnya yang masih sedikit berantakan. Jam kecil disampingnya menunjukkan pukul 9 pagi. SinB menghela nafas pelan. Beruntung hari ini SinB tidak ada kelas pagi.

SinB mengernyit ketika telinganya samar-samar mendengar suara dering ponselnya. Ia lalu berdiri, mencari-cari keberadaan ponselnya yang terlempar semalam.

Alhasil SinBi menemukan ponselnya di bawah sofa ruang tengah.
SinBi pun mengeryit, melihat nomor tak dikenal meneleponnya. Dengan ragu, ia mengangkatnya.

Ia terdiam. Menunggu seseorang di seberang telepon bersuara lebih dulu.

“Ya! Hwang Eunbi.” Ucap seseorang dengan suara datar tapi mampu membuat SinBi terkejut. SinBi tau betul pemilik suara itu.

“Gue gak akan nyerah buat dapetin lo.” Lanjutnya di sambung dengan tawa kecil yang membuat SinBi semakin merinding mendengarnya.

SinBi pun masih terdiam mendengar suara Jackson ditelepon. Tanpa sadar matanya memanas membayangkan kejadian semalam.

Lo berubah, Jack. Batin SinBi.

Entah mengapa, karena kejadian semalam, ia menjadi sangat membenci Jackson. Bahkan sebelumnya, SinBi masih bisa memaafkan Jackson, membiarkan Jackson sesekali menelepon. Selama ini SinBi juga masih merespon jika Jackson menghubunginya. Ia kira, Jackson benar-benar bisa berubah menjadi orang baik setelah keduanya putus. Tapi apa yang terjadi, bahkan laki-laki itu melakukan sesuatu yang benar-benar kelewat batas.

Jackson terobsesi dengan SinBi. SinBi tidak tau harus bagaimana sekarang. Mengingat bagaimana beraninya Jackson memaksa masuk semalam, melecehkan dan berbuat kasar padanya, SinBi pun menjadi takut untuk keluar.

“Gue bakal laporin ke polisi kalo sampe lo berani dateng lagi.” ucap SinBi memberanikan diri. Ia pun lalu memutus sambungan ponselnya sepihak.

SinBi pun terduduk di sofa. Ia duduk sembari memeluk lututnya sendiri. Ia takut. Benar-benar takut. Bayang-bayang kejadian semalam benar-benar membuat perasaannya kacau. Bahkan SinBi masih dapat merasakan wajahnya yang sakit karena lebam dan juga bibirnya yang terasa perih. Ia trauma.

Pikirannya lalu melayang ke seseorang yang tidak lain adalah Jaehyun yang semalam benar-benar datang di saat yang tepat. Sungguh, SinBi tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika semalam Jaehyun tidak datang dan menolongnya.

~~~

Jaehyun pun meneguk sekaleng soda yang baru saja ia beli. Ia baru saja menyelesaikan kelas sorenya.

 Ia baru saja menyelesaikan kelas sorenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Better You [Jaehyun X SinB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang