21. What's wrong with him?

296 52 2
                                    

Jaehyun melangkah memasuki rumah besar keluarganya yang sangat jarang ia datangi. Kemarin sekretaris ibunya menelepon dan menyuruh Jaehyun untuk mampir ke rumah karena beberapa hari belakangan ini Tae Hee sedang sakit.

"Eomma.." Sapa Jaehyun ketika ia masuk ke sebuah kamar yang tidak lain adalah kamar ibunya.

"Eoh, Jaehyun-ah." Sapa Tae Hee pada anaknya yang baru saja datang sembari tersenyum.

"Kemarilah sayang, eomma sangat merindukanmu." Ucap Tae Hee berniat bangkit tapi Jaehyun dengan cepat melarangnya.

"Gwaenchana, eomma?" Tanya Jaehyun ketika dirinya sudah mendekat ke arah Tae Hee.

Jaehyun pun melihat wajah Tae Hee yang begitu pucat.

"Aigoo. Kau hanya datang ketika mendengar mama sakit ya?" Protes Tae Hee karena anaknya itu jarang sekali mengunjunginya ke rumah. Baru ketika dirinya sedang sakit, Jaehyun akan bergegas ke rumah untuk melihatnya.

"Wae geurae, eomma? Kenapa baru bilang kalo sedang sakit, eoh?" Protes Jaehyun ketika tau bahwa Tae Hee sakit sudah seminggu-an yang lalu.

Tae Hee pun tersenyum.

"Aniya sayang. Eomma tau kamu sedang magang di luar kota, jadi mama tidak mau membuat mu khawatir selagi disana." Jawab Tae Hee.

"Eomma baik-baik saja kok." Lanjutnya sembari tersenyum. Meyakinkan Jaehyun bahwa ja tidak perlu khawatir dengan keadaannya.

Tangan Jaehyun pun lalu terulur untuk memegang tangan hangat Tae Hee.

"Cepatlah sembuh, eoh." Titah Jaehyun yang diangguki oleh Tae Hee.

Tae Hee pun tersenyum kecil. Putra semata wayangnya ini memang paling tidak bisa melihat ibunya terbaring sakit.

Disisi lain, ia berusaha untuk tidak terlihat kesakitan saat tiba-tiba kepalanya terasa nyeri. Ia tidak ingin Jaehyun khawatir dan sampai tau penyakitnya.

"Jaehyun-ah. Apa kau tidak ingin tinggal di rumah bersama dengan mama lagi, hm?" Tanya Tae Hee sembari memegang tangan Jaehyun.

Ia berharap Jaehyun bisa kembali tinggal bersamanya lagi. Meskipun ia tau bahwa hubungan Jaehyun dengan suaminya memang tidak begitu baik. Ini semua memang salah Tae Hee karena ia memaksa menikah tanpa memperdulikan Jaehyun dulu. Sehingga sampai sekarang Jaehyun masih sulit menerima laki-laki itu sebagai ayahnya.

"Eomma..."

"Ayolah, Nak. Mama hanya ingin tinggal bersama anak mama, gaboleh?" rengek Tae Hee. Ia benar-benar ingin Jaehyun kembali tinggal bersamanya di rumah.

Jaehyun pun lalu melihat jam tangan yang melingkar ditangannya.

"Aku harus pergi eomma. Ada kelas siang." Ucap Jaehyun.

"Benarkah?" Ucap Tae Hee agal kecewa karena Jaehyun sudah mau pergi lagi.

"Nanti malam aku akan mampir kemari, eoh. Eomma beristirahatlah." titah Jaehyun sembari mengusap punggung tangan Tae Hee. Tae Hee pun hanya mengangguk mengiyakan.

Jaehyun pun pergi bersamaan dengan seorang dokter pribadi yang merawat Tae Hee masuk.

"Tae Hee-yaa. Lebih baik kau memberitahu yang sebenarnya pada Jaehyun." ucap dokter perempuan bernama Choi Yuri yang tidak lain adalah kenalan Tae Hee.

"Aniya. Aku tidak ingin membuatnya khawatir. Jangan pernah memberi tahu Jaehyun, eoh. Aku akan memberitahunya jika waktunya tepat nanti." ucap Tae Hee.

Dokter Choi pun hanya menghela nafas pelan. Mau tidak mau ia harus menuruti perkataan Tae Hee karena ia juga tidak berhak memberi tau Jaehyun. Dokter Choi pun langsung memeriksa keadaan Tae Hee ketika wanita itu mengeluh kepalanya pusing lagi.

Better You [Jaehyun X SinB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang