"Eomma.."
Jaehyun datang sembari membawa bunga kesukaan ibunya, Tae Hee. Hari ini ia datang ke makam ibunya setelah sekian lama. Karena waktu itu, tak berselang lama setelah Tae Hee meninggal, Jaehyun harus pergi ke Amerika.
"Eomma, aku merindukanmu." ucap Jaehyun lirih. Ia menunduk mencoba menahan diri agar tetap tegar.
Jaehyun banyak bercerita disana. Menceritakan pengalamannya selama di Amerika pada Tae Hee. Ia yakin, Tae Hee pasti mendengarkan ceritanya.
"Mianhae, Eomma. Aku pergi terlalu lama." ucap Jaehyun lirih.
Tanpa sadar, mata Jaehyun berkaca-kaca. Ia buru-buru mengusap sudut matanya yang basah. Ia benar-benar merindukan ibunya.
Disisi lain, SinBi melihat dari kejauhan. Membiarkan Jaehyun mengunjungi ibunya. Pasti banyak hal yang ingin Jaehyun sampaikan pada Tae Hee.
Tak lama, Jaehyun akhirnya kembali. Dilihatnya SinBi yang masih menunggunya di dekat mobil.
SinBi pun tersenyum melihat Jaehyun yang menatap kearahnya. Ia tak mau memberikan tatapan sedih ataupun kasihan pada laki-laki itu.
"Udah?" tanya SinBi sembari meraih tangan Jaehyun. Menguatkan laki-laki yang pastinya sangat merindukan ibunya itu.
Jaehyun mengangguk.
Baru saja mereka berbalik, Jaehyun dan SinBi terdiam melihat seseorang yang baru saja datang. SinBi terkejut melihat Hae Joon yang kebetulan datang disaat Jaehyun sedang berada disini.
"Jaehyun-ah, aku tunggu di mobil ya." ucap SinBi sembari melepaskan genggaman tangan Jaehyun.
SinBi pun langsung beranjak pergi sebelum Jaehyun berubah pikiran.
~~~
"Maafkan ayah, Jaehyun-ah." ucap Hae Joon ketika keduanya telah beranjak ke tempat yang lebih sepi untuk mengobrol. Jaehyun melihat setangkai bunga yang dibawa oleh Hae Joon. Sebuah bunga yang banyak ia lihat di makam ibunya tadi. Apakah semua bunga itu dari Hae Joon?
"Anii. Mungkin ayah tidak pantas di maafkan." ucap Hae Joon terkekeh menyadari bahwa ia terlalu naif untuk meminta maaf pada Jaehyun, anak dari perempuan yang hampir ia khianati dulu.
Jaehyun pun sedikit terkejut melihat penampilan Hae Joon sekarang. Penampilan yang begitu sederhana. Jauh dibandingkan ketika dulu laki-laki disampingnya ini masih tinggal bersama ibunya.
"Pada awalnya, aku hanya ingin membantu ibumu menjaga perusahaannya, tapi aku malah berbuat serakah dan menginginkan segalanya." ucap Hae Joon menyesal.
Jaehyun terdiam. Biar bagaimanapun laki-laki ini masih berstatus resmi sebagai ayahnya.
"Biar bagaimanapun juga, kumohon maafkan ayah, Jaehyun." ucap Hae Joon lagi.
"Aku sudah berjanji pada ibumu untuk terus menjagamu setelah dia tiada, tapi ayah sadar, ayah bahkan tidak pantas berada di dekatmu lagi."
"Ayah benar-benar malu dan merasa bersalah. Jadi kumohon-"
"Geumanhae." ucap Jaehyun memotong perkataan Hae Joon.
"Apa ayah sengaja bertemu denganku dengan kondisi seperti ini agar aku merasa iba?" tanya Jaehyun yang benar-benar menusuk hati Hae Joon.
"Anii, setidaknya, berusahalah lebih jika memang ayah ingin menjagaku. Bukannya menjadi seperti ini. Kau membuatku seakan-akan menjadi orang jahat sekarang." lanjut Jaehyun.
"Bagaimana kau bisa menjagaku dengan kondisi seperti ini?"
Perkataan Jaehyun benar-benar membuat Hae Joon berkaca-kaca. Ia tak menduga Jaehyun masih menyebutnya sebagai ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better You [Jaehyun X SinB]
FanfictionTentang SinBi yang tidak sengaja bertemu seorang penolong sekaligus pengubah kisah cintanya. Tentang Jaehyun yang tidak sengaja bertemu dengan seseorang yang tidak ia sangka dapat mengubah cerita hidupnya. Tentang dua orang yang saling bertemu hingg...