11. Dangerous

397 73 5
                                    

"Mwo? Dijodohkan?"

SinBi berteriak kaget ketika Sekretaris Choi mengatakan bahwa ada satu jalan mudah untuk mengatasi permasalahan perusahaan.

"Eoh. Direktur Jeon adalah salah satu pemegang saham terbesar disini, SinBi. Dia juga salah satu orang kepercayaan sajangnim dulu dan memiliki pengaruh besar di perusahaan saat ini."

SinBi pun tak percaya bahwa solusi yang dimaksud Sekretaris Choi adalah perjodohan. SinBi harus menerima perjodohan dengan putra direktur Jeon. Dengan begitu, direktur Jeon akan memaksimalkan dalam membantu mempertahankan perusahaan ayahnya saat ini.

"Gwaenchana SinBi. Ini hanya sementara. Dan perjodohan itu hanya alasan. Direktur Jeon berniat baik untuk membantu kita." Ucap Sekretaris Choi.

"T-tapi aku gak mau dijodohkan unnie." Ucap SinBi benar-benar menolak.

"Apa tidak ada cara lain eoh? Aku gak mau." Gerutu SinBi.

"Aniya SinBi. Kau tidak perlu mengganggap serius perjodohan ini. Ini semua hanya untuk mengulur waktu, selagi nyonya Hwang masih di rawat."

Sekretaris Choi tau SinBi pasti tidak bisa langsung menerima rencananya. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa karena itu adalah satu-satunya cara. Ia harus meyakinkan SinBi.

"Tapi unnie-"

"Jebal SinBi ya. Percaya padaku, eoh." Ucap Sekretaris Choi meyakinkan SinBi.

SinBi pun tak bisa menolak begitu saja. Semua serba salah. Ia tidak bisa menolak begitu saja karena kata Sekretaris Choi cara ini adalah untuk menyelamatkan perusahaan ayahnya. Tapi SinBi tidak yakin bisa melakukan ini atau tidak.

"Secepatnya unnie akan kabari lagi." Ucap Sekretaris Choi.

"A-arraseo, unnie." Ucap SinBi sebelum akhirnya ia harus segera pergi karena ada kelas siang ini.

SinBi pun bergegas untuk kembali ke kampus. 30 menitan berlalu hingga akhirnya SinBi sampai di depan kampus. Dilihatnya jam di ponselnya.

"Sial. Gue telat." Ucap SinBi lalu mempercepat langkahnya karena ia sudah terlambat 15 menit.

SinBi pun akhirnya sampai di aula utama kampus karena agenda kelas siang ini adalah kuliah umum rutin yang wajib dihadiri oleh semua mahasiswa. SinBi pun mengintip sedikit dari pintu yang terbuka. Dilihatnya dosen yang sudah berdiri di depan melakukan presentasi.

SinBi pun membuka ponselnya. Membuka pesan yang Eunseo yang belum ia balas sedari tadi.

Eunseo :
Bi, lo dimana? Kuliah umum jangan lupaaa...
12.45

SinBi :
Lo duduk dimana? Gue telat. Ini baru nyampe.
13.18

SinBi pun berdecak kesal karena Eunseo tak kunjung membalas pesannya. Ia pun lalu memutuskan untuk segera masuk ketika dosen tidak terlalu fokus melihat ke belakang.

Dengan perlahan SinBi pun berjalan masuk. Mendudukkan dirinya di kursi belakang. Beruntung dosen tidak menyadari keterlambatannya.

SinBi pun menoleh ke arah kanannya yang dipenuhi dengan laki-laki yang ia yakini bukan dari jurusannya karena wajahnya yang asing. SinBi pun sedikit tidak nyaman karena ia duduk disana sendirian diantara mereka.

SinBi pun mengecek ponselnya yang bergetar.

Eunseo
Udah masuk? Gue di barisan depan, Bi. Sama anak-anak yang laen.

SinBi
Gue dibelakang nih.

Eunseo
Arraseo. Jangan lupa absen.

SinBi
Udah barusan kok.

Better You [Jaehyun X SinB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang