22. I'm just worried

319 58 5
                                    

"Akhirnyaa kelar." Ucap Eunseo ketika dosen di kelasnya sudah berlalu keluar.

"Ayok, Bi. Gue laper." Ucap Eunseo mengajak SinBi untuk segera pergi makan siang. Tapi ia mengernyit ketika orang yang diajaknya bicara terlihat tidak fokus.

"Bi.." Panggil Eunseo sembari melihat SinBi yang masih melamun.

"SinBi-ya..."

"Ehh.." SinBi tersadar ketika Eunseo menepuk pundaknya.

"Ngelamunin apa si? Daritadi keknya lo gak fokus kelas, Bi." Ucap Eunseo melihat SinBi yang memabg terlihat sedikit pendiam hari ini.

SinBi pun lalu berdiri setelah memasukkan alat-alat tulisnya kedalam tas dan mulai berjalan keluar bersama dengan Eunseo.

"Ada masalah ya?" Tanya Eunseo penasaran.

SinBi pun menggeleng.

"Aniyaa.."

Entah mengapa ia hanya kepikiran setelah melihat Jaehyun semalam. SinBi jelas-jelas melihat ada lebam di sudut mata Jaehyun dan tangannya yang luka-luka. Pasti telah terjadi sesuatu dengan laki-laki itu.

Sedetik kemudian, SinBi menggelengkan kepalanya. Ia sadar, ia tidak seharusnya terlalu memikirkan Jaehyun. Mungkin memang Jaehyun sedang ada masalah dan ia tidak berhak tau ataupun bertanya.

Disisi lain, Jaehyun terduduk di lantai setelah semalaman tidak tidur. Dirinya memikirkan kondisi ibunya.

Flashback on.

Jaehyun baru saja datang ke rumah bersamaan dengan ayahnya yang juga baru saja pulang bekerja. Jaehyun pun tak menggubris ayahnya dan memilih langsung pergi menemui ibunya di kamar.

Jaehyun baru saja ingin membuka pintu tetapi ia menghentikan langkah ketika mendengar ibunya sedang berbicara dengan dokter Choi.

"Tae Hee, kau tidak bisa terus-terus an menyembunyikan penyakitmu-"

"Arra.. Sudah kubilang aku akan memberi tau Jaehyun jika waktunya sudah tepat."

"Aniii. Tapi kapan kau akan memberitahunya, eoh? Kau tau... Waktu mu tinggal 2 bulan lagi."

Deg.

Jaehyun terkejut mendengar perkataan dokter yang merawat ibunya.

"Segeralah beritahu dia, setidaknya agar dia bisa berada disampingmu selama sisa hidupmu, eoh." Ucap dokter itu.

Jaehyun benar-benar tak bisa berkata-kata. Semua ini terlalu rumit dan tiba-tiba. Jaehyun melihat dalam celah pintu yang sedikit terbuka. Melihat ibunya tampak mengusap air matanya.

"Eomma.."

Jaehyun pun memberanikan langkah untuk masuk. Dilihatnya tatapan terkejut dari ibu dan dokter yang berada di sana.

"Jae-jaehyun-ah. Sejak kapan kau datang, nak?" Tanya Tae Hee gugup.

"Apa yang barusan dikatakan dokter itu benar?" Tanya Jaehyun yang membuat Tae Hee terkejut.

Apa Jaehyun mendengar semuanya? Batin Tae Hee.

"Apa maksudmu, Jaehyun-ah?" Tanya Tae Hee mencoba mengalihkan perhatian.

"A-apa yang kau dengar, nak?"

"Eomma!!" Tanpa sadar Jaehyun meninggikan suaranya ketika Tae Hee tak kunjung berkata jujur padanya.

"Jaehyun denger semuanya." Ucap Jaehyun membuat Tae Hee menutup mulutnya tak percaya.

"Jae-jaehyun-ah.."

Better You [Jaehyun X SinB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang