[END]Badboy & innocent girl part 33

1.6K 100 18
                                    

"Senyuman adalah tempat terbaik untuk menyembunyikan luka"

-Wattpad
[END]Badboy & innocent girl 2
(Instagram//Kinoy.wp)

Setelah Rizki koma selama satu minggu, Tri Mulya kembali menyerang. Mereka kembali berhasil menerobos gerbang sekolah. Kali ini mereka menyerang secara besar-besaran dengan bantuan dari sekolah tetangga yg menjadi sekutu SMK Tri Mulya.

Mereka semua mengobrak-abrik SMA 1 Garuda. Para geng yg kalah jumlah telak hanya bisa berusaha membantu para murid sekolah yg lain ketika gagal menahan serangan SMK Tri Mulya di gerbang.

Kelas-kelas, UKS, Kantor, Gudang yg baru saja di renovasi oleh geng White Devils juga tak luput dari serangan besar-besaran SMK Tri Mulya.

**********************


Sesampainya mereka di ruang mawar 3, betapa terkejutnya mereka saat menyaksikan Rizki yg tengah bersantai sembari menghembuskan asap rokok.

Di samping pria itu juga ada dokter serta suster yg tengah memarahinya. Rizki menoleh ke arah mereka dengan tatapan polos seolah tanpa dosa.

Tak ada satupun dari mereka yg membuka suara ketika Rizki menoleh ke arah mereka. Semuanya terdiam membisu terkejut menyaksikan Rizki yg baru saja siuman dan tengah merokok.

"TOLOL!"teriak mereka semua secara bersamaan.

"Brisik! ini rumah sakit"sahut Rizki menatap mereka semua dengan tatapan datar.

Rara yg tak kuasa menahan kesenangannya sontak berlari ke arah Rizki dan memeluk erat tubuh pria itu.

"Kakak udah bangun"ucap Rara sembari meneteskan air mata di sela pelukannya.

"Dari jam 10 juga gw udah bangun"jawab Rizki mengelus rambut Rara sembari membalas pelukan Gadis itu.

Mereka yg tadinya terkejut seketika menghela nafas ketika menyaksikan pelukan kedua orang itu.

"Berapa hari gw di sini?"tanya Rizki menatap Azril dan anggota geng White Devils sembari mematikan rokok di tangannya.

"Baru satu bulan"jawab Azril tersenyum tipis sembari berjalan duluan memasuki ruangan.

"Kakak bangunnya lama banget"protes Rara sembari memukul pelan betis Rizki.

"Kenapa? lo takut gw ga bisa bangun?"tanya Rizki tersenyum sembari mengacak pelan rambut Rara.

"Rara takut kehilangan kakak"

"Selama ini gw selalu denger suara lo nangis. Dasar cengeng"ucap Rizki sembari mengusap air mata Rara.

"Ehem!"dehem Sebastian kasar menatap Rizki dan Rara dengan tatapan datar.

Sedangkan Rizki hanya menoleh ke arahnya sembari melayangkan jari tengah kearah pria itu.

"Kalo begitu kami pamit dulu, tolong jangan biarkan pasien merokok sebelum kesehatannya benar-benar pulih"pesan Dokter pada Azril yg langsung di angguki oleh Putri.

Setelah Dokter dan suster keluar dari ruangan, mereka semua langsung memeluk erat tubuh Rizki sampai membuatnya tak bisa bernafas.

"KINOY!" "KETUA!" "ABANG!"

GREEEPP!.....

"Woy.... Woy... Woy.... Gw ga bisa nafas!"ucap Rizki dengan nada suara datar membuat mereka semua yg memeluknya seketika melepaskan pelukan.

"Hahahaha"

"Gimana keadaan lo?"tanya Sebastian sembari mengulurkan kepalan tangan.

"Baik-baik aja, thanks perhatiannya"jawab Rizki sembari tos kepalan tangan dengan Sebastian.

[Revisi]Bad boys & innocent girlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang