[Revisi]Bad boys & innocent girls

[END]Badboy & innocent girls part 39

"Laki-laki hebat adalah laki-laki yg pintar dalam menjaga, bukan pintar dalam berkata"

-Wattpad
[END]Badboy & innocent girl 2
(Instagram//Kinoy.wp)

Sesampainya di rumah, Rizki berniat untuk langsung berlari ke kamar.

Namun saat ia membuka pintu nampak keluarga kecilnya serta Rara tengah bersiap di meja makan untuk acara makan malam.

Seketika Elis, Hamdan, Putri, Rara serta seorang anak kecil menatap ke arahnya.

"Abaaang!"teriak gadis kecil itu dengan senyuman hangat.

Rizki tak melirik gadis itu sedikit pun, ia hanya menunduk sembari berjalan ke arah tangga menuju kamar.

"Pacar lo tuh kerjaannya"bisik Putri yg duduk di samping Rara sembari melirik Rizki.

"Rizki Ramdani!"tegur Hamdan saat Rizki baru saja menaiki beberapa tangga.

"Apa pah! Noy cape, Noy mau istirahat"jawab Rizki menghentikan langkah tanpa membalikkan badan.

"Bilang aja takut di omelin"ejek Putri.

Hamdan menghela nafas pelan lalu menyuruh Rizki untuk ikut makan malam.

"Sini, kita nungguin kamu dari tadi"ucap Hamdan.

"Ada untungnya juga tu bocah dirumah gw"
Batin Rizki tersenyum tipis sembari melirik Rara.

"Iya pah!"

Saat Rizki membalikkan badan nampak wajah Rizki yg sudah lebam dan masih mengeluarkan darah.

"Bersihin dulu luka di wajah kamu"ucap Hamdan sembari menunjuk luka di bibir kiri Rizki.

Rizki hanya menghela nafas lalu berjalan ke arah dapur. Pria itu mencuci tangan dan membasuh wajahnya yg lebam.

Rara yg memperhatikan Rizki sedikit bergidik ngilu ketika melihat pria itu dengan santainya membersihkan luka yg masih mengeluarkan darah segar tanpa merasa sakit sedikit pun.

"Ngilu?"tanya Putri terkekeh melihat ekspresi linu Rara.

Gadis itu hanya mengangguk dan langsung menunduk ketika Rizki menoleh ke arahnya.

"Kenapa? gw ganteng ya"tanya Rizki sembari membersihkan luka di wajah.

"Pede banget lo bang"sahut Putri tersenyum tipis.

"Emang ganteng kan?"balas Rizki berbalik badan.

"Iya, anak-anak mamah semuanya cakep"jawab Elis menatap Rizki dan Putri sembari menghela nafas.

"Noh ganteng gw"ucap Rizki kembali membasuh wajah serta rambutnya yg berantakan.

"Buruan jangan kebanyakan ngomong! gw laper ganteng!"gerutu Putri sembari menggeplak meja pelan.

Rizki hanya menatap ke arahnya dengan tatapan datar sembari mematikan keran, lalu menghampiri meja makan.

"Minggir"usir Rizki karna Putri duduk di kursi kanan, kursi yg biasa di duduki Rizki.

"Ngusir!"protes Putri sembari berpindah tempat duduk di samping kiri Rara.

"Ga usah protes"jawab Rizki dengan tatapan datar.

"Biasa aja dong, kodok!"balas Putri sembari duduk.

"Bawel lo cebong!"

"Iiiihhh! katak!"sentak Putri menatap Rizki dengan tatapan tajam sembari berdiri.

"Cebong! bayi katak!"

"Udah, udah bukannya makan kalian malah berantem"ucap Elis menengahi perdebatan kedua remaja itu.