Rosie menghela nafasnya ketika melihat Lim yang asik di alam mimpi. Dia bergerak menghampiri Lim, benar kata bundanya, Rosie harus mencoba mengalah. Kan biasanya Lim yang akan mengalah, sesekali bukan??
" Hon, bangun."
Seperti biasa, tidur seperti mayat, tidak bisa dibangunkan.
Rosie ber smirk, karena mempunyai ide bagaimana membangunkan Lim.
Dia pun berjalan menjauh dari ranjang laku berbalik, lantas mengambil ancang ancang dan lari lalu melompat keatas tubuh Lim.
*Brug
"ASUUU!" Kedua mata Rosie membulat ketika mendengar suara Lim.
" Heh!! apaa?!!"
"Lho e eh, hon, kok ga bilang mau kesini kan aku bisa jemput." Rosie mendengus kesal laku menyandarkan kepalanya ke dada bidang Lim.
" Hehehe, masih marah?? maaf ya." Lim berucap lalu mengusap rambut Rosie.
Lelaki itu gemas sendiri karena dia membayangkan sedang melihat kucing yang tertidur diatas tubuhnya.
" Engga aku ga marah."
" Yakin?? tapi kok masih cemberut??" Rosie menyembunyikan wajahnya ke dada bidang milik Lim.
Karena malu, tentu saja siapa yang tak malu jika di tatap intens sama doi??
oh lupa readers nya kebanyakan jomblo :v
Setelah Rosie berhasil ngebangunin Lim yang lagi tidur, dia langsung turun kebawah buat nyiapin sarapan buat Lim.
Istri idaman kan??
" Rosie, mama tinggal dulu ya." Rosie tersenyum kearah Dian.
" Iya ma, hati hati ya."
"Papa juga pergi dulu ya nak, Kai ayo."
" Iya pa, hati hati."
Kini tinggal Seulgi Irene dan Rosie yang ada di meja makan. Rosie menahan tawa melihat ekspresi kedua kakanya yang sangat amat canggung. Tidak seperti dulu yang selalu mengumbar kemesraan didepan orang.
" Rosie, lu sama Lim aja yang ambil ya, gua ada acara nih." Seulgi berucap, namun Rosie menggeleng.
" Ogah ih, gue mau fitting di butik buat mingdep."
" Halah kan besok bisa, please ya."
" Apa nya yang besok??" Semua orang menoleh kearah tangga, kebetulan Lim sudah selesai mandi dan ingin sarapan.
" Lu cek in ya Lim, pesenan jajan di tante Rani, gua ada acara nih." Lim yang mau ngejawab tiba tiba tangannya di tahan oleh Rosie.
"Alasan hon, dia gamau pergi sama ka Irene." Bisik Rosie.
" Lah kok gua, lu kan yang disuruh, emang kenapa sih?? kan kalo sama ka Irene bakal beres." Ujar Lim sambil memakan makanannya.
"Tap-"
" Kalo ga mau pergi sama gue bilang, jangan cari alasan ga jelas!" Semuanya terdiam melihat Irene yang bicara dan meninggalkan dapur.
" Nah loh bang ka Irene marah, hayookk" Rosie langsung membekap mulut Lim.
" Sssttt diem, udah kak, gapapa kan, kalian juga bisa deket lagi pake cara ini, bujukin napa, sampe kaka gue nangis gue pecahin biji lo!!" Rosie menatap Seulgi tajam, sedangkan Seulgi hanya menggaruk tenguknya.
Agak ngeri mendengar ucapan cal9n adik iparnya.
Ditambah calon suaminya yang baru saja mendengar ikut bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY 2 (END)
Fanfictionkelanjutan dari DESTINY " mungkin emang takdir kita kaya gini" -lim " Maafin gue lim!!" -rosie