#58

618 74 8
                                    









2 tahun setelah kepergian Lim, Rosie membesarkan anaknya sendiri yang kini sudah berumur 1 tahun, wanita itu berjuang sendiri tanpa ada dampingan dari Lim sendiri.

Sejak terakhir kali mereka berhubungan adalah saat dimana Lim menelpon Seulgi waktu itu, dan setelah itu Lim tidak bisa di hubungi.

Jujur saja sulit bagi Rosie untuk menghilangkan kesedihannya, namun lama kelamaan kesedihannya berubah menjadi kebahagiaan saat anaknya lahir.

Anak perempuan yang di beri nama Arabella Ryujin Kusuma. Gadis kecil yang sangat cantik, bahkan wajahnya mirip ibunya.

Tidak hanya itu, kesedihannya juga berkurang karena kini Jeno juga ikut tinggal bersamanya.

Tapi di balik itu, tetap saja bagi Rosie ada yang kurang, keluarga kecilnya kurang tanpa kehadiran Lim di sampingnya.

Setiap malam Rosie selaku bermimpi jika Lim datang dan selalu memeluknya saat tertidur.

Tapi kenyataannya??

Lim bahkan tidak ada.






¤¤¤¤¤







" Mama, Jeno lapal mau makan."

Rosie tersenyum mengelus pelan rambut Jeno, yang kini sudah beranjak balita.

" Bentar ya, mama tidurin Ryujin dulu." Ujar Rosie dengan senyumnya. Lelaki kecil itu tersenyum lalu mengangguk.

Rosie tertawa melihat Jeno yang begitu menggemaskan, dia langsung bergegas untuk ke kamar dan menaruh Ryujin di ranjang, tidak lupa membawa kameranya.

" Jeno, sayang hadap sini coba." Jeno tersenyum menatap kearah ibunya.

Rosie tertawa lantas mencium gemas pipi anaknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Rosie tertawa lantas mencium gemas pipi anaknya itu.

" Ma, kenapa selalu ambil gambal Jeno??" Rosie menatap anaknnya dengan lembut.

" Gapapa, biar papa tau kalau anaknya tampan sama cantik." Ujar Rosie.

" Papa?? Jeno mau ketemu papa." Rosie terdiam, lantas dia tersenyum manis mengusap pelan rambut Jeno.

" Nanti ya, kita bakal kumpul lagi sama papa, yaudah kamu duduk dulu mama buatin makanan." Jeno hanya mengangguk, lalu menyibukkan diri dengan ponsel milik Rosie.

Sedangkan Rosie bergegas ke dapur, sesekali dia mengusap pelan air mata yang mengalir di wajahnya.

Di dalam hatinya, Rosie masih berharap Lim akan segera kembali








///////








Di sisi lain, Lim tengah berbicara dengan atasannya.

DESTINY 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang