3 Jam sesudah kepergian Lim, kini lelaki itu tengah berada di pesawat, sekitar 1 jam lagi dia akan tiba di Timika. Lim hela nafasnya, dia pejamkan kedua matanya, Lim mengingat bagaimana dia meninggalkan Rosie secara diam diam.
Jahat, pasti itu yang Rosie pikirkan nanti, tapi mau bagaimana lagi, Lim juga tidak bisa membohongi hatinya lagi. Selama ini dia lakukan apa yang dia pikir akan memperbaiki suasana keluarga kecilnya.
Namun di balik itu dia salah besar, semakin dia mendekat rasa takut akan di kecewakan oleh Rosie bertambah semakin besar.
Mungkin dengan cara ini, dia bisa melupakan segala masalahnya, itu pikirnya.
Di sisi lain, nampak Rosie yang sudah bangun dari tidurnya, gadis itu sedang berkutat di dapur untuk makan malam.
Rosie belum menyadari kemana perginya suaminya.
" Hon!! bantuin aku masak dong!!" Teriak Rosie.
Hening, tidak ada jawaban dari Lim.
" Lim!! sayang bantuin!!" Teriak Rosie lagi, namun tidak ada jawaban dari Lim.
Jantung Rosie seakan berdebar, perasaan khawatir tiba tiba menyerang gadis itu. Rosie taruh pisau yang dia pegang lantas pergi ke kamar tamu.
*Tok tok
" S sebentar kak!" Rosie tersenyum saat mendengar suara Yeji, mungkin Lim ada di kamar sini. Itu yang Rosie pikirkan.
" Iya kak??" Tanya Yeji sambil membuka pintu.
" Kakakmu ada disini?? aku cariin dari tadi ga ketemu." Jelas Rosie, Yeji yang mendengar itu hanya terdiam.
Dia bingung harus menjelaskan apa ke Rosie.
Sedangkan di dalam kamar ada Dian yang tengah menangis tak henti henti.
" I itu k kak, anu." Gumam Yeji lirih.
Rosie menatao Yeji heran.
" Anu apa?? Lim dimana?? dia di kamar??" Tanya Rosie lagi.
" I itu ka Rosie, anu."
" Anu apa?? bentar deh, loh kok mama nangis??" Rosie berucap kaget saat dia lihat dian tengah menangis di ranjang.
Lantas dia masuk dan duduk di dekat Dian.
Sedangkan Yeji panik, gadis itu keluar untuk menelpon Irene, Seulgi, June, dan Kai agar datang, perasaannya mengatakan bahwa setelah ini tidak akan baik baik saja.
¤¤¤¤¤
" Mama kenapa nangis??" Tanya Rosie bingung.
Dian terisak memilih memeluk menantunya itu.
Dian bingung bagaimana menjelaskan semuanya ke Rosie, dia tau menantunya itu pasti akan sangat sedih mendengar hal ini.
Di tambah dia tidak ingin membuat Rosie stress mengingat gadis itu hamil.
" Mama kenapa?? cerita sama Rosie?? Rosie cari Lim dulu ya." Ujar Rosie, gadis itu hendak beranjak pergi namun Dian menahan tangannya.
" Nak, mama mau ngomong, kamu jangan sedih ya, inget kamu lagi hamil." Jelas Dian.
Seketika Rosie terdiam, bingung dengan apa yang mertuanya bicarakan.
Entah kenapa pikiran Rosie kini tertuju pada Lim.
Hanya lelaki itu yang sejak dia bangun menghilang entah kemana.
" K kenapa ma??" Tanya Rosie ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY 2 (END)
Fanfictionkelanjutan dari DESTINY " mungkin emang takdir kita kaya gini" -lim " Maafin gue lim!!" -rosie