Setelah kejadian dimana Lim sudah mengetahui semua, kini Lim dan Rosie sedang berada di rumah kedua orang tua Lim, ditemani kedua belah pihak keluarga.
Semua orang terdiam melihat wajah Lim yang nampak menahan marah sejak tadi, mereka tau ini resiko yang harus mereka tanggung karena menyembunyikan kebenaran ini.
" Kalian semua?? aku yakin juga terlibat." Ujar Lim dingin, dia edarkan pandangannya ke seluruh keluarga besarnya.
Namun pandangannya menyendu menatap Rosie yang menangis di pelukan ibunya
" Lim, maafkan kami, maafkan mama sama papa ya, kita pikir nutupin ini dari kamu buat jaga hubungan kalian." Jelas Dian.
" Iya Lim mama kamu bener, bunda juga pikir kalau kita sembunyiin ini dari kamu, hubungan kalian bakal baik baik aja." Ujar Kristin, Lim terdiam dia menghela nafasnya kasar.
"Justru kalo kalian bilang dari awal hubungan ku sama Rosie bakal baik baik aja, mungkin aku bisa maafin Rosie, tapi ini?? aku udah kecewa." Ujar Lim, perkataan Rosie membuat gadis itu semakin menangis.
" Hik hiks hiks, maafin aku Lim maaf, harusnya aku beraniin diri buat cerita semua ini ke kamu." Lim pandang wajah Rosie yang terisak di depannya.
" Tolong Lim maafin aku, hiks hiks jangan tinggalin aku." Lim tersenyum, dia usap pelan air mata Rosie.
" Kamu tenang, aku udah bodoh sekarang, aku ga bisa marah sama kamu, gabisa benci, tapi aku masih kecewa Rosie." Semua orang terdiam melihat ucapan Lim.
Mereka sangat tersentuh melihat kebaikan Lim, bahkan Dian sudah terisak melihat ketegaran putranya di dekapan Kai.
" Aku hanya butuh waktu nerima semua-"
" Permisi." Semua orang menoleh kearah pintu.
Termasuk Lim, seketika wajah lelaki itu memerah dengan tangan terkepal.
" Maaf mengganggu saya kemari mencari Limario."
" Chanyeol??" Lim terkekeh lantas mendekati Chanyeol.
" Lu tau Chan, gua percaya lu jadi temen gua buat jaga Rosie pas gua tinggal dia. Tapi ini balasan lu??"
" SIALAN!!"
" Limario!!!" Gading berucap tegas saat melihat Lim yang memukul Chanyeol keras, hingga lelaki itu tersungkur.
" Lu rusak istri gua Chan!! kalo lu mau rebut ya rebut aja!!! kenapa lu lakuin hal kek banci gini?!! jangan jadi pengecut ANJING!!!" Lim pukul Chanyeol untuk melampiaskan kemarahnnya, bahkan Chanyeol terlihat pasrah menerima pukulan Lim.
Karena dia pantas.
"Limario!! Limario hentikan!!!" Gading tarik tubuh Lim yang duduk diatas Chanyeol.
" Hentikan ulah mu nak!! apa aku mengajarimu memecahkan masalah dengan fisik??!!" Tanya Gading menatap tajam Lim.
" Rosie tenangkan dia dulu." Rosie hendak mendekat kearah Lim, namun di cegah oleh Lim sendiri.
Tentu Rosie sangat sakit melihat perilaku Lim yang seperti ini.
"Sudah, Gua ga mau lihat lu disini!!! jadi lu pergi!!" Chanyeol menunduk.
"Maafin gua Lim, gua khilaf waktu itu." Jelas Chanyeol, membuat Lim terkekeh.
" Terserah!! cepet pergi!!! PERGI CHANYEOL!!!" Chanyeol pun pamit dan memilih pergi, setidaknya dia sudah berusaha mendapat maaf dari Limario.
" Tolong semuanya, aku hanya perlu waktu, aku akan mengambil pekerjaan sebagai tim kusus dan kembali ke papua, jadi aku akan pergi besok." Ujar Lim, semua menatap Lim kaget, termasuk Rosie dan Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY 2 (END)
Fanfictionkelanjutan dari DESTINY " mungkin emang takdir kita kaya gini" -lim " Maafin gue lim!!" -rosie