#55

619 80 20
                                    





" Gimana?? lu mau batalin kan??"

Lim tatap kedua kakaknya lantas dia tertawa.

" Ya kagak lah, gila kali gua batalain, udah bang kalian jan ngalangin gua, ini keputusan gua!!" Ujar Lim tegas.

Kai dan Seulgi terdiam, mereka tau Lim punya sikap persis seperti papa mereka yang keras kepala. Walaupun begitu mereka tetap ingin membujuk agar Lim mau membatalkannya.

" Dek, mama khawatir sama lu." Jelas Seulgi, Lim menepuk pelan bahu Seulgi.

" Bang udahlah, gua bakal baik baik aja." Ujar Lim dengan senyumnya.

Kai hanya bisa pasrah mendengar keputusan Lim, lagi pula percuma dia berdebat, Lim pasti masih kekeh dengan keputusannya.

Disisi lain, Rosie, Yeji, dan Dian sedang bercengkrama di ruang tamu, keduanya berbicara sesekali tertawa.

" Ma, Rosie punya kabar baik, tapi mama sama Yeji janji jangan kasih tau Lim dulu ya." Ujar Rosie dengan senyumnya.

" Apa nak?? jangan buat mama kepo deh." Rosie hanya tertawa, lantas gafis itu mengeluarkan test pack dari sakunya.

" Rosie hamil ma." Dian dan Yeji saling pandang, lantas mereka memekik senang.

" Yaampun, Rosiee!!!" Dian peluk erat menantunya, sudah lama dia menantikan hari ini, dimana dia akan mendapat cucu.

" Udah periksa ke dokter kak?? ayo periksa!! Yeji kasih tau ka Lim ya!!" Yeji berucap senang namun Rosie cepat cepat bekap bibir Yeji.

" Sssttt, jangan dulu, kakak mau kasih dia kejutan waktu ultahnya." Jelas Rosie.

Rosie juga merasa senang dengan kehamilannya yang belum diketahui sudah menginjak berapa hari atau minggu.

Namun disisi lain, ada Dian yang memikirkan nasib Rosie, dia hanya bisa diam melihat Rosie yang sebentar lagi harus di tinggal suaminya.

Bukannya dia tidak ingin ini dibicarakan ke Rosie, tapi ini permintaan Lim sendiri, dia meminta agar Rosie tidak tau akan hal ini.

" Oke deh kak, Yeji gaakan bilang ke Kak Lim."

" Bilang apa nih??" Ketiganya menoleh saat Lim, Kai, dan Seulgi masuk ke dalam.

" Mama, Lim ga di peluk dari tadi." Diam tertawa lantas merentangkan kedua tangannya.

" Anak mama ganteng banget." Ujar Dian memeluk Lim erat.

" Jaga diri ya sayang, bentar lagi kamu berangkat, mama bakal jagain Rosie, kamu hati hati ya disana." Bisik Dian, tak terasa air matanya menetes, Lim hanya bisa tersenyum di balik pelukan mamanya.

" Mama udah makan??" Tanya Lim mengalihkan pembicaraan, agar suasana tidak canggung.

" Udah kok udah tadi sebelum kesini mama masak." Ujar Dian dengan senyumnya.

" Maaf ya ma, tadi Lim sama Rosie sebenernya masak tapi ya gitu, udah abis." Jelas Rosie, Lim tersenyum lantas dia usap gemas rambut Rosie.

" Gapapa kok Rosie, oh iya, malem ini mama sama Yeji nginep sini ya??"

" Iya ma, nginep aja gapapa, pasti lebih rame." Ujar Rosie.

" Jadi selama ini sepi??" Tanya Lim, Rosie cubit gemas pipi Lim.

" Diem dulu ya hon." Ujar Rosie, Lim hanya menampilkan cengirannya.

Dan berhasil menjadi bahan tawa ketiga saudaranya.









DESTINY 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang