Hening,
Suasana di kamar Lim dan Rosie, sangat hening, itu terjadi karena Lim yang sedari tadi tidak muncul di kamar, padahal Rosie sudah menunggu dari tadi.
" Kemana sih?! baru berapa jam jadi suami!"
Namun di sisi lain,
" Bang gua tidur sini ya please!!" Kai maupun Seulgi di buat melongo sama kelakuan adik mereka.
" Gak gak! gua mau curhat sama Seulgi, Lu sana sama istri lu!! yaampun dek!" Tapi Lim masih kekeh mau tidur bersama kakak kakanya.
Dan akhirnya Seulgi dan Kai saling tatap dan melayangkan smirk satu sama lain.
" TIDAK BISAA!!!"
Dengan gerakan cepat Kai dan Seulgi mengangkat Lim, dan menggendong nya kearah kamar Lim.
Rencana bagus bukan?? Jika tidak seperti itu, mana berani Lim berjalan sendiri kearah kamarnya.
Baginya malam ini seperti dirinya di neraka.
*Tok
*Tok
Rosie yang mendengar suara ketukan menaruh ponselnya lantas beranjak dari duduknya.
" Ap-"
Kali ini, Rosie dibuat kaget sekaligus gemas dengan tingkah laku 3 lelaki di depannya. terutama suaminya itu.
"Rosie, ini gua kembaliin suami lu." Kai berucap, sambil melepas gendongannya.
" Dah sono sono, masuk, katanya takut sama lu itu." Seulgi berucap dengan tawanya, lantas pergi bersama Kai.
Rosie menatap Lim tajam, lantas masuk kamar, meninggalkan Lim yang terdiam di luar kamar.
Lim menatap Rosie pasrah, rasanya dia merasa bersalah karena menjauhi istrinya.
*Cklek
Suara pintu terkunci, namun Rosie tetap acuh, dia masih kesal dengan apa yang di lakukan Lim.
" Hehehe, h hon, j jangan marah ya." Lim berucap gugup, duduk di sebelah Rosie.
" Kenapa sih kamu ngehindarin aku?" Lim menghela nafas, lalu memeluk tubuh Rosie.
" Maaf, a aku aku cuma gugup, bingung." Ujar Lim sendu.
Rosie hanya tersenyum lantas mengecup pipi Lim.
" Gapapa Lim, sekarang aku udah jadi milik kamu, dan kamu berhak buat dapet itu." Rosie berucap lembut.
Sungguh Lim sangat beruntung mendapat istri yang pengertian seperti Rosie.
" Makasih ya." Lim menangkup pipi Rosie, menatap dalam kedua mata gadis yang kini sudah sah menjadi istrinya.
" Nah kan jangan senyum gitu gemes jadinya!" Lim dengan tawanya bermain dengan pipi Rosie.
Rosie hanya tertawa, lalu tawanya terhenti ketika dia merasakan sentuhan di bibirnya.
Benar, Lim mengecup lembut bibir Rosie.
" Hon, ayoo."
" Ayo kemana??"
" Bikin cucu buat papa, mama, bunda sama ayah."
■■■■
Keesokan harinya,
Rosie terbangun karena terusik sinar matahari yang melewati tirai di kamarnya.
Dia mendongak menatap kearah Lim yang tengah tertidur sambil memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY 2 (END)
Fanfictionkelanjutan dari DESTINY " mungkin emang takdir kita kaya gini" -lim " Maafin gue lim!!" -rosie