"Rosie bunda kecewa sama kamu!! apa kamu ga pikir resiko yang kamu tanggung kalo kamu ngelakuin hal ini!!" ujar bunda dengan air mata yang mengalir, semua orang hanya terdiam di ruang tamu
" m maaf bun, rosie juga ga sadar ngelakuin itu semua" ujar rosie lirih dengan isakannya
" kita nikahkan sama laki laki itu" ujar ayah dengan nada dingin
ayah rosie pun juga sama kecewanya, dia merasa gagal menjadi ayah yang tak bisa menjaga putrinya yang sudah dia didik dari kecil hingga sekarang
"engga yah!! rosie ga sayang sama chanyeol!! rosie ga mau!!" ujar rosie dengan tangisnya
" mau lo apasih de!! dia kudu tanggung jawab!! kalo sampe lo hamil terus orang orang tau, lo mau di katain wanita ga bener??" ujar irene, rosie hanya diam dengan tangisnya
" bun, rosie ga mau bun, rosie mau sama lim!! ga mau sama dia!" ujar rosie mengguncang tubuh bundanya yang hanya diam saja
" kalo kamu masih peduli sama lim, kamu ga bakal nyakitin dia rosie! kamu jaga diri kamu buat lim, dan ga bakal biarin laki laki lain nyentuh kamu" jelas bunda dengan tatapan sayunya
" yah, kita harus batalin rencana nikahin rosie sama lim, bunda setuju sama rencana ayah" ujar bunda, lalu dengan segera pergi dari ruang tamu
" yah! ayah ga bakal batalin kan, yah!!" mohon rosie, namun ayah hanya diam dan segera pergi menyusul bunda
" maaf de, tapi gua ga bisa bantu lo kali ini, keputusan ayah sama bunda udah baik" ujar irene, lalu pergi meninggalkan rosie
" ayo masuk kamar" june menopang rosie yang hendak luruh ke lantai
////////
" akhirnya, kita nangkep mereka juga" ujar taeyong senang
"gila sih, gua berasa perang tadi" ujar eunwoo dengan tawanya
"pesta kayanya enak nih" usul lim
"nah bener tuh, kayanya kita bakal libur abis ini, jadi kita rayain lah" ujar suho
" gimana bang??" tanya lim ke kai
" oke, besok malam kita rayain, kita urus ini dulu" jelas kai
"siap komandan!!"
" akhirnya beres"
kini lim dan yang lain sudah kembali ke camp untuk beristirahat disana, semenjak terjadi penyerangan di perbatasan, lim dan yang lain karang pulang ke campnya
" lu nyosrok ya lim tadi??" tanya suho heran, karena melihat telapak tangan lim yang terluka
" iya, gegarang si taeyong" sindir lim
"eh, sialan lu, gua suruh lu ngikut gua pelan, dia malah lari, pan gua dah bilang tu jalanan licin masih aja lari, nyosrok kan lu" jelas taeyong dengan tawanya
"loh suara tadi dari lu jatoh lim, gua kira ada paan" kini giliran eunwoo yang tertawa
" sialan lu berdua!" ujar lim menepuk keras punggung taeyong dan eunwoo
" dahlah, gua mau ngapel dulu" ujar suho
" ngapel sapa lu??" tanya eunwoo heran
" dokter dahyun lah sapa lagi" ujar suho lalu berlari keluar camp
" woi sialan!! punya gua itu!!" eunwo beranjak berlari menysul suho dan eunwoo
///////
" tidur, besok kita nemuin keluarga chanyeol" ujar june dingin
"june bantu gue! gue ga mau sama chanyeol please!" mohon rosie, june tersenyum simpul
" lu gamau sama ceye??" tanya june, rosie mengangguk
" terus kenapa lu tidur sama dia!! gua tanya??!! kenapa lu lakuin itu!!" sentak june
"GUE UDAH NOLAK JUNE!! GUE UDAH NOLAK DIA!! tapi gua gatau kenapa gue juga nikmatin itu!!" sentak rosie balik, membuat june tertawa
" kalo gua jadi lu, gua ga bakal nerima pwrlakuan dia semudah itu rosie, karena apa, karena ada seseorang yang lagi jaga hati buat gua, itu pemikiran gua kalo jadi lu!!" ujar june penuh penekanan lalu meninggalkan rosie di kamar sendirian
tangis rosie pecah, dia sangat bodoh, dia menghancurkan kebahagiaannya sendiri, disana ada seseorang yang tengah merindukannya, tapi dengan mudah rosie masuk dalam hasutan yang bikin semua itu hancur
DREETT
DRETT
suara dering ponsel berbunyi, perasaan taku tengah menyelimuti rosie, dia pandang terus ponselnya yang tertera nama lim di layar
DREETT
DREETT
" h halo"
" rosie! akhirnya bisa telpon lu, lu tau gua kangen"
lim berucap senang, sedangkan rosie, dia tengah menggigit bibirnya menahan tangis
" g gue kangen banget sama lo" ujar rosie lirih
" loh, kok nangis, kenapa?? coba gua mau liat wajah lu" ujar lim, rosie pun mengganti sambungan telponnya dengan video call
seketika air mata rosie tumpah ketika melihat wajah lim yang sedikit terluka, tapi senyum manis menghiasi bibir lelaki itu, dia sangat senang bertemu rosie
" kok nangis?? sapa yang bikin nangis??" tanya lim bingung
" engga, hiks hiks engga ada, c cuma kangen, hiks aku kangen, cepet pulang" ujar rosie dengan isakannya
" tunggu beberapa bulan lagi ya, aku bakal pulang, ntar kalo pulang kota nikah" lim berucap dengan tawanya
rasa bersalah kini menggrogoti perasaan rosie, lelaki di depannya sangat senang, sedangkan dia tak tahu kalau rosie lah yang akan menghancurkan kebahagiaannya nanti
" cepet pulang lim" ujar rosie lirih
" iyaaa, yaudah gih tidur, aku temenin, apa perlu dinyanyiin juga??"
rosie tersenyum mendengar perkataan lim, dia pun berbaring kearah samping, melihat lim yang sedang bercerita, sesekali bernyanyi untuknya
rosie tersenyum memandangi lim, setidaknya, dia bisa merahasiakan ini semua dari lim, dia ingin selalu bersama lim, membiarkan lim tidak mengetahuinya mungkin akan membuat mereka masih berpacaran
jahat bukan??
.
.
.
.
.
.
up up up
jan lupa vote
selamat membaca
salam dari author:)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY 2 (END)
Fanfickelanjutan dari DESTINY " mungkin emang takdir kita kaya gini" -lim " Maafin gue lim!!" -rosie